Book Section
Published
Tradisi Intelektual Islam: Melacak Sejarah Peradaban Ilmu pada Masa Kejayaan
Abstract
Akibat pergumulan antara Islam dan sekularisme, muncul
polemik hangat yang hingga kini belum usai, yaitu apakah Islam
hanya merupakan agama spiritual ataukah agama peradaban. Selain
itu, apakah Nabi Muhammad saw hanyalah seorang nabi yang diutus
dengan membawa misi spiritual saja ataukah membawa misi peradaban
yang menjadikan spritualitas merupakan bagian dari peradaban yang
dibangunnya.
Sebenarnya, perdebatan seperti ini telah diakhiri oleh
pengakuan sebagian orientalis yang secara jujur dan objektif
mengakui Islam, tidak saja sebagai agama peradaban, lebih dari
itu, mereka mengakui peran peradaban Islam yang cukup besar
terhadap perkembangan Eropa. Misalnya, Thomas Arnold
menyatakan, “Pada saat itu, ilmu pengetahuan Islam sedang berada
dalam puncak kebesarannya, bersinar bagaikan bulan purnama, menerangi
kegelapan yang sedang menyelimuti Eropa di Abad Pertengahan.”
George Sarton juga menyatakan, “Sebagaian besar pemikiran
kemanusiaan telah dikuasi oleh umat Islam; Al-Mas’udi, misalnya, bisa
dikategorikan sebagai ilmuwan geografi terbesar, sementara al-Thabari
termasuk sejarawan terbesar dalam sejarah.” Thomson juga dengan
jujur menyatakan, “Kebangkitan ilmu pengetahuan di Barat sejatinya disebabkan oleh pengaruh ilmu pengetahuan Arab, melewati proses
terjemah yang berjalan begitu cepat terhadap karya-karya umat Islam di
berbagai bidang ilmu pengetahuan dari bahasa Arab, yang pada saat itu
menjadi bahasa pengantar pengajaran, ke dalam bahasa Latin.”1
Buku yang ada di tangan pembaca sekalian merupakan buku
kedua yang diterbitkan oleh Direktorat Islamisasi Ilmu UNIDA
Gontor. Buku ini disusun sebagai buku ajar mata kuliah Sejarah
Peradaban Ilmu dalam Islam, yang bertujuan untuk memberikan
wawasan kepada mahasiswa tentang puncak kemajuan ilmu
pengetahuan pada masa kejayaan peradaban Islam, serta
besarnya kontribusi peradaban Islam terhadap peradaban dunia,
sebagaimana diungkap oleh beberapa orientalis di atas. Karenanya,
di dalam buku ini akan diulas beberapa topik mencakup konsep
peradaban dalam perspektif Islam, peradaban dunia sebelum Islam,
tradisi ilmu yang sungguh unik dalam peradaban Islam, perkembangan
ilmu-ilmu syar‘i (ilmu keislaman), serta perkembangan sains beserta
tokoh-tokohnya.
Ada beberapa hal yang ingin ditegaskan dalam buku ini.
Salah satunya, jika spiritual merupakan pondasi utama dalam
peradaban Islam, maka ilmu pengetahuan merupakan piranti
utama dalam pengembangan dan kemajuannya. Karena itu,
melalui tradisi keilmuan yang kuat, lahirlah para ulama ternama
dalam berbagai bidang ilmu agama seperti Imam Malik, al-Syafi‘i,
Abu Hanifah, Ahmad bin Hanbal, al-Thabari, al-Bukhari, Muslim,
al-Ghazali, serta ilmuan ternama dalam berbagai bidang sains,
baik sains natural maupun sains sosial. Di bidang sains natural
lahirlah Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, al-Biruni, al-Khawarizmi, Jabir
bin al-Hayyan, Ibnu Firnas, dan al-Zahrawi. Sedangkan di bidang
sains sosial lahirlah Ibnu Khaldun, al-Kindi, al-Farabi, al-Mawardi, Ibnu Miskawaih, al-Masudi, dan Ibnu al-Atsir. Lalu, dengan
menyatukan dua sumber bacaan dan penelitian (wahyu dan alam
semesta), terbentuklah al-madaniyyah (‘kemajuan materi’) dan
al-tsaqâfah (‘kemajuan budaya’) yang merupakan unsur penopang
peradaban Islam, hingga berhasil tumbuh dan berkembang untuk
mengajar dunia.
Dengan wawasan ini, diharapkan mahasiswa Muslim
memiliki keyakinan yang kuat bahwa kebangkitan peradaban
Islam di masa mendatang itu sangatlah mungkin, dan salah satu
jalan terpenting menuju kebangkitan dan kejayaan tersebut adalah
jalan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penerbitan buku ini, semoga Allah berkenan mencatatnya sebagai
amal jariah yang pahalanya terus mengalir tanpa henti. Amin.
Selamat membaca! Semoga bermanfaat.
Ponorogo, 10 April 2020
Direktur Islamisasi Ilmu UNIDA Gontor,
Dr. M. Kholid Muslih, M.A.
Publication Details