Cara pandang hidup Barat-sekuler telah melahirkan berbagai disiplin ilmu termasuk psikologi modern. Pemahaman tentang psikolog modern yang dilandasi kerangka berfikir sekularistik berakibat pada pemisahan hakikat kepribadian manusia dari Pencipta. Makalah ini bertujuan mengkaji konsep fitrah dalam al-Qur’an. Dengan menggunakan teori Quasi-scientific Worldview dan metode diskriptif analisis yang berkenaan fitrah manusia, kajian ini menghasilkan beberapa poin penting. Pertama, fitrah dalam psikologi yang berwawasan Islam merupakan dimensi penting dalam kehidupan manusia. Dalam psikologi Islam kepribadian merupakan jati diri manusia yang berpusat pada tauhid. Sementara dalam psikologi modern kepribadian tidak menggambarkan jati diri yang holistik karena menekankan dimensi jismiyah dan nafsaniyah saja. Kedua, dalam psikologi Islam, kepribadian manusia dijelaskan secara utuh melalui pendekatan jismiyah, nafsaniyah, dan ruhaniyah secara bersama. Ketiga, perbedaan dimensi ruhaniyah inilah yang menjadikan dimensi fitrah manusia menjadi penting karena ia memiliki kecendrungan mengenal Allah. Kondisi fitrah manusia ini berimplikasi penting dalam kehidupan karena erat hubungannya dengan tingkat kebahagian seseorang.