Journal Article
Published
Theology and Epistemology: The Study of Kasyaf (‘Ilm Kasyaf) in al-Ghazali’s Thought
Abstract
Artikel ini mengkaji hubungan teologi dan epistemologi dengan melihat
dari perspektif ilmu mukâsyafah dalam pemikiran imam al-Ghazali. Sudut
pandang ilmu mukâsyafah atau kasyfi diambil dalam kajian ini karena berangkat
dari pandangan mendasar al-Ghazali bahwa ilmu ini merupakan puncak ilmu
pengetahuan. Kajian dalam artikel ini menggunakan analisis deskriptif dan
pendekatan filosofis. Dari hasil analisis ditemukan bahwa bangunan epistemologi
al-Ghazali itu puncaknya adalah pengetahuan tentang Tuhan (ma’rifatullah) yang
disebut mukâsyafah. Sehingga pada level mukâsyafah ini, ilmuan berada pada level
pemikiran tertinggi dalam metafisikanya. Ajaran-ajaran al-Ghazali bertujuan
menarik kepada pemikiran tertinggi ini sebagai tujuan akhirnya. Hal itu dilihat
dari dua fase epistemologi al-Ghazali; ilmu mu’âmalah dan ilmu mukâsyafah,
dimana fase mu’âmalah itu epistemologi yang belum sempurna. Fase mu’âmalah
melibatkan ilmu rasional-empirik, kemudian dilanjutkan dengan fase mukâsyafah
yaitu proses intuitif sehingga sampai mencapai hakikat sejati. Dari aspek teologi,
al-Ghazali berpendapat bahwa tauhid ilmuan yang sampai pada level mukâsyafah
disebut muqarrabûn. Mereka merupakan para wali Allah SWT yang mendapatkan
pengetahuan tentang realitas alam ini secara langsung dan illuminatif. Ilmuan
muqarrabûn melihat alam tidak seperti orang biasa (awam). Ia mendapatkan penemuan-penemuan pada tiga aspek, penemuan hal (perasaan), penemuan
kognitif (ilmu) dan penemuan tertinggi yaitu penemuan berupa pengintuisian
terhadap kewujudan. Pada penemuan kognitif ini kasyf dapat difungsikan sebuah
sebuah metode pengetahuan. Kasyfi yang artinya ketersingkapan memiliki dua
level utama; pertama penemuan rasional-empirik dan kedua penemuan metafisik.
Penemuan ini dibimbing oleh Tuhan. Maka, sains berbasis tauhid itu perlu
dikembangan dengan metodologi ini. Bahwa sains berbasis tauhid berdasarkan
epistemologi tasawuf al-Ghazali ini relevan untuk dikembangkan sekarang, yaitu
sains yang berdasarkan the worldview of Islam yang tujuan puncak sains itu adalah
adab kepada Allah SWT.
Publication Details
JournalTsaqafah
Volume16 (2)
Pagespp. 343-366
ISSN1411-0334
SubjectsK Law > K Law (General)
KeywordsEpistemologi, Teologi, Mukâsyafah, Intuisi, Marifatullah, Sains.
Item ID2068
Deposited20 Feb 2023 04:29