Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah di Indonesia yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia pada bulan Desember 2017 meningkat sebesar 200,04% dari bulan Januari 2012. Namun profitabilitas (yang diukur menggunakan ROA) BPRS di Indonesia cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Maka dari itu perlu adanya penelitian tentang profitabilitas BPRS di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari OJK. Metode analisa yang digunakan adalah Vector Autoregresive (VAR) yang berlanjut ke Vector Error Correction Model (VECM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan (Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, Istishna, Salam, Ijarah, dan Multijasa) terhadap ROA BPRS di Indonesia periode 2012- 2017 dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta untuk mengetahui respon ROA terhadap guncangan yang diberikan oleh variabel-variabel pembiayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pembiayaan Murabahah, dan Salam yang berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan pembiayaan yang lain tidak. Pembiayaan Murabahah memiliki porsi pembiayaan yang besar dan memiliki risiko rendah. Pembiayaan Salam juga memiliki risiko rendah, tapi hanya memiliki porsi yang sangat kecil. Jika perbankan mau menambah porsi pembiayaan Salam, maka pembiayaan ini akan meningkatkan ROA mereka. Pada analisis Impulse Response Functions (IRF) hasilnya adalah ROA memberikan respon positif dan permanen terhadap guncangan dari pembiayaan Ijarah, Istishna, dan Murabahah. Sedangkan respon ROA terhadap guncangan dari pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Salam, dan Multijasa adalah negatif dan permanen.