Thesis Published

ANALYSIS OF BILATERAL ECONOMIC TRADE ACCORDING TO ISLAM (Case Study of the Nation of Brunei Darussalam and the Republic of Indonesia)

Nasution, Hafizul Ilmi
Abstract
Perdagangan Internasional merupakan salah satu cara untuk membuat masing- masing negara tercukupi kebutuhannya dan menutupi kekurangannya. Perdagangan internasional itu sendiri terbentuk dari 3 segi, yaitu bilateral yang berarti perdagangan antar 2 negara, regional yakni perdagangan antar negara-negara yang berada dalam satu wilayah dan multilateral yaitu perdagangan internasional suatu negara dengan negara lain tanpa adanya batasan wilayah. Indonesia sendiri adalah negara yang menerapkan perdagangan internasional dan menjalin hubungan dengan 94 negara, menjadikannya negara dengan ekspor terbesar ke-26 di dunia, dengan daya saing Indonesia menempati urutan ke-41. Sayangnya, sistem perdagangan internasional Indonesia masih bermasalah. Dengan adanya teori konvensional dalam perdagangan internasional seperti Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith, Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo, Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill, Teori Keunggulan Heckscher-Ohlin (H-O) dirasa masih memiliki kecacatan masing-masing dalam pengaplikasiannya di lapangan. Dengan adanya ekonomi islam bersama dengan pemikiran ulamanya, diharapkan mampu untuk memberikan solusi dalam permasalahan ekonomi internasional khususnya perdagangan ekonomi bilateral ini. Di lain pihak, Brunei Darussalam sebagai negara tetangga, dan juga mengikuti beberapa organisasi internasional bersama dengan Indonesia, telah mengadakan kerja sama ekonomi sejak ratusan tahun lalu. Faktanya, Brunei selalu saja surplus dalam neraca perdagangan bersama Indonesia. Tujuan penelitian inia adalah untuk mengetahui korelasi hubungan perdagangan bilateral Indonesia dan Brunei pada tahun 2011 - 2018, serta melihatnya dari segi Ekonomi Islam sebagai dua negara berkembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mixed, dengan pendekatan analisisdeskripptif dan analisis TOT. Adapun lokasi penelitian memiliki tiga lokasi yaitu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Madiun, Kedutaan Besar Republik Indonesia Brunei Darussalam dan Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan wawancara, dan dokumentasi, dan membatasi permaslahan hanya di bentuk perdagangan antara dua negara ini saja dalam ekspor, impor, bea cukai dan beban transportasi perdagangan. Hasil dari penelitian kuantitatif menunjukkan indeks harga ekspor Brunei ke Indonesia terus meningkat secara signifikan mulai tahun 2008 sampai tahun 2014 lalu menurun dari 2015 sampai 2017 dikarenakan harga minyak bumi mengalami penurunan. Sementara indeks harga impor Indonesia dengan Brunei cenderung berfluktuatif. Sementara, hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan bahwa kedutaan kedua negara sangat komunikatif, kepabeanan tidak memiliki maslaah berarti, tetapi Regulasi transportasi antar kedua negara mungkin harus lebih dibenahi lagi. Terakhir, dari susut pandang Islam, Indonesia dan Brunei dalam perdagangan bilateral sudah benar, karena Brunei dan Indonesia saling berniaga secara makro untuk menambahi apa yang kurang dari negara masing-masing.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ekonomi dan Manajemen
Item ID2485
Deposited27 Mar 2023 03:33
Actions
Permalink
Statistics

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics