LATAR BELAKANG. Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia, penderita didominasi oleh balita yang memberikan dampak buruk terhadap kualitas sumber daya manusia. Perbedaan budaya dapat menjadikan salah satu faktor penyebab terjadinya gizi kurang, pandangan budaya terhadap sebuah makanan dapat menghalang pertumbuhan balita untuk mendapatkan makanan yang seharusnya. Prevalensi gizi kurang pada Balita di provinsi Jawa Timur sebesar 13.43% sedangkan prevalensi gizi kurang di Provinsi Jawa Barat sebesar 12.20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita di Etnis Jawa dan Etnis Sunda. METODE. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain case control. Sebanyak 66 sampel dipilih secara cluster random sampling, 145 pada Etnis Jawa dan 62 pada Etnis Sunda. Penelitian dilakukan dari Januari sampai Maret 2020. Pengumpulan data dilakukan dengaan penimbangan berat badan, dan wawancara kuesioner. Pengolahan data dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi- square. Terdapat 87,9% ibu balita Etnis Jawa yang memiliki pengetahuan rendah tentang gizi dan 81,5% ibu balita yang berpengetahuan rendah tentang gizi pada Etnis Sunda. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu pada Etnis Jawa dan Sunda terhadap kejadian gizi kurang (p-value 0,000) dan ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian gizi kurang pada Etnis sunda (p-value 0,000), namun pada Etnis Jawa, dan tidak ada hubungan antara pola asuh makan, personal hygiene dan sanitasi serta status ekonomi pada Etnis Jawa dan Sunda terhadap kejadian gizi kurang. SIMPULAN. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada balita Etnis Jawa dan Etnis Sunda adalah pengetahuan ibu dan ada hubungan yang bermakna pada berat badan lahir terhadap kejadian gizi kurang pada balita Etnis Sunda