Pola pembelajaran akademik, kurangnya kreativitas anak, kurikulum yang tidak sesuai, dan metode pembelajaran yang tidak inovatif adalah beberapa masalah yang melanda sekolah formal. Karena banyaknya permasalahan yang muncul di sekolah formal, kebanyakan orang tua menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan nonformal. Tulisan ini membahas tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam di homeschool Kak Seto Surakarta Solo dan motivasi keluarga menyelesaikan pendidikan di sana. Pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian kualitatif ini. Pakar memperoleh persepsi subjek selama wawancara yang dilakukan tanpa kehadiran pencipta, serta informasi dokumentasi dari organisasi, sebagai sumber data penelitian. Langkah pertama dalam analisis data adalah pengumpulan data, yang dilanjutkan dengan penyajian data untuk penarikan kesimpulan. Berdasarkan temuan penelitian ini, lembaga pendidikan homeschooler menerapkan materi pembelajaran PAI dalam dua sesi. Baik pembelajaran di kelas maupun praktik di luar akan menjadi bagian dari sesi ini. Setiap siswa memiliki berbagai masalah masa lalu yang memaksa mereka untuk membuat penyesuaian pembelajaran yang signifikan t materi PAI dibagi menjadi berbagai kelas. Orang tua memilih homeschooling ini untuk pendidikan anaknya karena berbagai alasan, antara lain bullying, broken home, pekerjaan orang tua yang sering berpindah-pindah, dan anak berkebutuhan khusus.