Isu konflik antarumat beragama merupakan isu yang cukup menarik untuk dibahas. Konflik tersebut muncul, sebab ada klaim kebenaran (truth claim) di setiap agama. Sehingga para pemuka agama beranggapan bahwa dialog antar-agama adalah solusi dari konflik tersebut. Ada dua model dialog yang ditawarkan, yaitu ranah sosilogis yang berujung pada kerukunan dan kedamaian. Ada juga dialog pada ranah teologis, ingin merukunkan ajaran atau konsep Tuhan di setiap agama sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun solusi yang ditawarkan dapat menimbulkan problematika yang serius berupa keraguan dalam meyakini ajaran agama. Makalah ini bertujuan mengungkapkan misi rahasia dari dialog antar-agama, yaitu mendekonstruksi aqidah atau keyakinan.Untuk mencapai tujuan, penelitian ini menggunakan pendekatan teologis dan filosofis. Demi mengetahui modus-modus halus dialog yang ditawarkan para teolog Kristen dan ilmuwan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif berfungsi menganalisa metode dialog dalam ranah teologis dengan pendapat para ilmuwan Muslim untuk mengetahui bagaimana dialog semestinya dalam ajaran Islam. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, dalam dialog antar-agama terdapat upaya halus untuk menyamaratakan konsep tuhan dari setiap agama di wilayah esoterik atau batiniahnya. Kedua, dialog antar-agama merupakan kendaraan untuk menyebarkan paham global teology. Ketiga, dalam dialog ada upaya halus kristenisasi.