Artikel ini membahas tentang kristenisasi yang dilakukan oleh Kiai Sadrach dengan menghidupkan kembali tradisi dan budaya Jawa di daerah Purworejo, Jawa Tengah. Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang dikenal kental dengan permasalahan tradisi dan budaya di dalamnya. Hingga saat ini, tradisi dan budaya Jawa masih mendominasi dalam memberi warna pada keragaman kehidupan kenegaraan di Indonesia. Pada abad kesembilan belas Misionaris Barat mulai menyebarkan ajaran Kristen, tetapi dianggap gagal dalam gerakannya karena tidak mau berkompromi dengan tradisi dan budaya lokal. Sehingga masyarakat Jawa sulit menerima ajaran tersebut. Maka muncullah Kiai Sadrach sebagai penyebar agama Kristen dari kelompok pribumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara ilmiah pembahasan metode dan budaya tradisional Jawa dalam kristenisasi yang dimunculkan oleh Kiai Sadrach di Purworejo Jawa Tengah dari segi peribadatan dan relasi sosial di lingkungannya. Pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan dan menggunakan dua metode, pertama adalah metode deskriptif, yaitu menjelaskan dan menjelaskan tradisi dan budaya Jawa, kedua historis, yang menjelaskan gerakan kristenisasi Kiai Sadrach pada masa penjajahan Belanda. Dalam hal ini peneliti menemukan adanya metode dalam menghidupkan kembali tradisi dan budaya Jawa dalam ajaran agama Kristen yang disebarkan oleh Kiai Sadrach kepada masyarakat Jawa. Cara pertama ditemukan dalam pola ibadah Kristen. Kemudian metode kedua ditemukan pada pola hubungan sosial di lingkungan.