Usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang makanan telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Karena wabah Covid-19, banyak UKM produk perikanan yang terkena dampak negatif dari aturan pembatasan pengunjung di tempat wisata pantai. Untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih tinggi, dilakukan gap analysis sebagai studi awal kesiapan produk perikanan untuk penjualan melalui e-commerce. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel apa saja yang harus ditingkatkan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dari segi karakteristik produk dan layanan. Alat penelitian menggunakan kuesioner online dengan google form yang terdiri dari 17 variabel sebagai karakteristik produk ikan asap. Jumlah responden yang terkumpul adalah 125 orang untuk menilai ikan asap yang diproduksi oleh masyarakat lokal di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai kinerja produk berdasarkan persepsi pelanggan pada semua variabel menunjukkan nilai negatif. Tiga besar nilai negatif tertinggi meliputi ketersediaan produk (-0,528), kemasan aman (-0,36) dan daya tahan produk (-0,328). Dapat disimpulkan bahwa faktor ketersediaan produk, keamanan kemasan dan daya tahan menjadi prioritas yang perlu ditingkatkan oleh produsen.