SAPUTRA, NUR ALI (2013) فاتيكاسا موفادا (Paticcasamuppada في الديانة البوذية. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

	FILE TEXT (COVER) 1 cover.pdf - Published Version License Creative Commons Attribution. Download (8kB)
	FILE TEXT (ABSTRAK) 2 abstrak.pdf - Published Version License Creative Commons Attribution. Download (90kB)
	FILE TEXT (DAFTAR ISI) 3 daftar isi.pdf - Published Version License Creative Commons Attribution. Download (42kB)
	FILE TEXT (BAB 1) 4 bab 1.pdf - Published Version License Creative Commons Attribution. Download (182kB)
	FILE TEXT (BAB 2) 5 bab 2.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (596kB)
	FILE TEXT (BAB 3) 6 bab 3.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (288kB)
	FILE TEXT (BAB 4) 7 bab 4.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (57kB)
	FILE TEXT (REFRENSI) 8 ref.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (43kB)

Abstract

Sudah merupakan tabiat manusia dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang ada di dunia, selalu berusaha untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan segenap kekuatan dan usaha, namun apabila mereka tidak mampu menyelesaikannya, mereka mencari pertolongan yang dapat memecahkan masalah tersebut yaitu dengan kembali kepada ajaran Agama Ummat Buddha, dalam menyelesaikan beberapa permasalah kehidupan mereka kembali kepada ajaran agama yang merupakan pegangan dan dasar aturan-aturan kehidupan mereka Dalam kehidupan di dunia merupakan suatu kewajaran apabila setiap manusia menghendaki kehidupan yang bahagia, tenang dan tentram. tidak pula seorangpun yang Iilenginginkan kesengsaraan di dunia ini. Setiap agama memiliki konsep masing-masing yang berkenaan dengan hukum sebab akibat (kausa/itas), Agama Islam memiliki konsep tentang hukum sebab akibat, Agama Hindu memiliki konsepnya tersendiri, begitu pula Agama Buddha memiliki konsep hukum sebab akibat. Namun yang rnenjadi inti pembahasan peneliti adalah konsep Agama Buddha tentang hukurn sebab akibat yang sating bergantung yang merupakan satah satu ajaran Sang Buddha . Adapun tujuan dari pelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah rnemaparkan hakekat hukurn sebab akibat yang sating bergantung (Paticcasamuppada) dalam Agama Buddha. Dalam penyajian pembahasan ini penulis rnenggunakan pendekatan deskriptif untuk mengungkap sejarah atau latar belakang yang mengakibatkan munculnya gagasan hukum Paticcasamuppada dalam ajaran Buddha untuk menggambarkan dan memaparkan pengertian serta ajaran-ajaran Buddha Dari kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hakekat Paticcasamuppada adalah siklus sebab akibat yang sating bergantung dalam siklus kehidupan makhluk hidup terutama manusia yang terangkai dalam 12 betas mata rantai Paticcasamuppada. Dengan menganalisa rumusan atau prinsip yang sating berkorelasi dan sating bergantungan ini, maka dapat ditemukan 12 sebab musabab (nidana) yang ada dalam setiap makhluk khususnya manusia Keduabelas nidana itu yaitu: Avijja Paccaya Sanlcharang, Sankhara Paccaya V'urnanang, Vurnana Paccaya Nama-Rupang, Nama-Rupa Paccaya Salayatana,ng, Salayatana. Paccaya Phassa, Phassa Paccaya Vedana, Vedana Paccaya Tanlu,, Tan1uz Paccaya Upadanang, Upadana Paccaya Bhavo, Bhava Paccaya Jati, Jati Paccaya Jaramaranang, Jaramaranang. Akhirnya dengan pembahasan yang masih sangat sederhana dan banyak kekurangan ini penulis berharap akan ada peneliti selanjutnya yang akan membahas hukum sebab akibat ( Paticcasamuppada ) dalam Agama Buddha yang lebih luas dan mendalam.

View more statistics

View Item