Search for collections on UNIDA Gontor Repository

‬‫شحرور‬ ‫محمد‬ ‫عند‬ ‫القرآني‬ ‫القصص‬

‫ريني‬, ‫ىراىاف‬ ‫أنغرايني‬ (2017) ‬‫شحرور‬ ‫محمد‬ ‫عند‬ ‫القرآني‬ ‫القصص‬. D4 Diploma thesis, UNSPECIFIED.

[img] FILE TEXT (cover)
1cover.pdf
License Creative Commons Attribution.

Download (312kB)
[img] FILE TEXT (abstrak)
2 abstrak.pdf
License Creative Commons Attribution.

Download (476kB)
[img] FILE TEXT (daftar isi)
3 daftar isi.pdf
License Creative Commons Attribution.

Download (282kB)
[img] FILE TEXT (bab 1)
4 bab 1.pdf
License Creative Commons Attribution.

Download (363kB)
[img] FILE TEXT (bab 2)
5bab 2.pdf
Exclusive to Repository staff only
License Creative Commons Attribution.

Download (369kB)
[img] FILE TEXT (bab 3)
6 bab 3.pdf
Exclusive to Repository staff only
License Creative Commons Attribution.

Download (246kB)
[img] FILE TEXT (bab 4)
7 bab 4.pdf
Exclusive to Repository staff only
License Creative Commons Attribution.

Download (142kB)
[img] FILE TEXT (refrensi)
8 ref.pdf
Exclusive to Repository staff only
License Creative Commons Attribution.

Download (178kB)

Abstract

Abstrak Kisah Dalam Al-Qur’an Menurut Muhammad Syahrur Reny Anggraini Harahap 34.23.11501 Kisah di dalam Al-Qur’an merupakan salah satu kelebihan atau mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa dan sastranya. Namun, untuk memahaminya di butuhkan pemahaman yang khusus yang tidak hanya di lihat dari segi tersuratnya saja, melainkan juga makna tersiratnya. Karena dengan pemahaman yang kurang teliti, akan menghasilkan pemikiran dan rangkuman yang salah sehingga jauh dari yang di maksudkan. Muncul seorang tokoh Liberal dari Syiria, yakni Muhammad Syahrur yang menyatakan bahwa kisah didalam Al-Qur’an adalah salah satu bagian dari sejarah sama seperti sejarah-sejarah yang di alami oleh nenek moyang manusia di muka bumi ini dan tidak ada kebenaran di dalamnya melainkan hanya sebuah khayalan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan menurut para Orientalis bahwasannya kisah di dalam Al-Qur’an hanyalah bagian dari khayalan manusia yang tidak bisa di pastikan kebenarannya. Di tambah lagi pendapat dari Syahrur tentang kisah- kisah dalam Al-Qur’an yang pemahamannya tidak hanya sampai di situ, ia juga menegaskan bahwasannya Nabi Muhammad SAW telah lengah dan lalai dari tugasnya sebagai Nabi, sehingga di luar kekuasaannya di temukanlah kisah-kisah yang tidak benar kejadiannya di dalam Al-Qur’an. Penelitian sederhana ini bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran bahwa kisah-kisah dalam Al- Qur’an ialah benar adanya yang telah terjadi sejak zaman Nabi Adam diciptakan hingga pada Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW. Khususnya yang berkaitan dengan pemahaman kisah dalam Al-Qur’an menurut Muhammad Syahrur dalam bukunya Al-Qoshsosh Al-Qur’anii. Metode yang di gunakan dalam penilitian ini adalah Metode Deskriptif untuk membahas tentang perjalanan kehidupan Syahrur dan keterangan yang berhubungan dengan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan Metode Analisis untuk mengkaji sejarah dan latar belakang pemikiran Syahrur dan buah akhir dari hasil pemikirannya serta pendapat para Mufassir tentang kisah-kisah dalam Al-Qur’an tersebut. Peneliti juga melakukan pendekatan dalam penelitiannya yakni dengan Pendekatan Sejarah untuk mengetahui pengertian kisah di lihat dari segi masa lalunya, serta Pendekatan Bahasa agar dapat memahami Istiqoq atau perbedaan kata dalam istilah kisah di dalam Al-Qur’an, agar terkupasnya fakta bahwasannya kisah dapat di nilai kebenarannya dari segi bahasanya, peribahasanya, sastranya dan lain-lain., Setelah menyelesaikan penelitian tentang kisah-kisah di dalam Al-Qur’an menurut Muhammad Syahrur, maka penulis berkesimpulan bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan salah satu dari mukjizat Al-Qur’an dan memiliki hikmah yang besar dari segi pembahasan, majaz, sastra, serta berpengaruh besar bagi hati para muslim dalam menetapkan keyakinannya untuk selalu berjalan di jalan Allah Ta’ala. para Mufassir berpendapat bahwa adanya kisah-kisah di dalam Al-Qur’an ini sebagai penghubung untuk memenuhi panggilan agama Islam dan kabar bagi seluruh muslim untuk mengambil pelajaran atas kenikmatan dan hukuman yang di rasakan oleh para umat sebelumnya. Sedangkan pendapat dari Syahrur sendiri bahwasannya kisah dalam Al- Qur’an itu tidak nyata dan persis seperti sejarah kehidupan manusia pada umumnya, dan Nabi Muhammad SAW telah lengah dari tugasnya sebagai utusan Allah SWT sehingga tidak sadar telah masuknya kisah-kisah manusia di dalam kitab suci. Beda halnya dengan kisah Ibrahim yang di terangkan Syahrur benar dan tidak mengada-ada. Al-Qur’an. kisah dalam Al-Qur’an inipun membawa manfaat untuk keilmuan dalam bidang Tafsir khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Akhirnya penulis mengakui kekurangan dan ketidakmampuan dalam penyempurnaan penilitian ini. Namun penulis berharap bahwasannya banyak yang bisa di ambil dan di dapat dari hasil penelitian ini dan penulis berharap pula agar penelitian selanjutnya lebih baik lagi untuk mengkaji para Mufassir yang berlabelkan Islam namun sebenarnya Liberal dan dapat mengkritisinya.

Item Type: Thesis ( D4 Diploma )
Subjects: D History General and Old World > D History (General) > D111 Medieval History
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir
Depositing User: Mr Muhammad Taufiq Riza
Date Deposited: 02 Nov 2020 08:27
Last Modified: 11 Aug 2024 04:13
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/350

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item