Khonzin, Nanang (2007) الحضانة بعد الطلاق في الشريعة الإسلامية وكتاب القانون المدني الإندونيسي ) دراسة مقارنة ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Nanang Khozin-PM-2007)
Nanang Khozin - PM - 2007.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only until 2007. License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (91MB) |
Abstract
Salah satu dari tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan keluarga bahagia yang penuh kecintaan dan kasih sayang, namun adakalanya pernikahan tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan sehingga terjadilah perceraian. Tidak sedikit dari perceraian menyebabkan penyesalan dan mengakibatkan dampak yang buruk bagi keluarga dan anak-anak. Pendidikan dan kebutuhan hidup anak adalah kewajiban kedua orang tua, tetapi dalam kasus perceraian terkadang muncul masalah baru yaitu hak asuh anak. Siapakah diantara keduanya yang paling berhak dan berkewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak tersebut bila terjadi perceraian? Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis berkeinginan untuk membahas tentang hak asuh anak setelah perceraian menurut syari'at islam dan kitab undang-undang hukum perdata kemudian membandingkan antara keduanya. Kajian ini merupakan kajian literer dengan pendekatan normatif dimana banyak melandaskan pembahasannya kepada Al-Qur'an, hadis dan pendapat para ulama dalam merumuskan masalah hukum. Untuk pembahasan lebih mendalam, penulis berusaha mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data tersebut penulis menggunakan metode observasi (Observation Method) dan metode dokumentasi (Documentary Method) yaitu untuk mencari data tentang hak asuh anak setelah perceraian menurut hukum islam dan KUHP. Sehingga penulis dapat melihat dengan jelas dan cermat tentang masalah tersebut untuk kemudian dianalisis dengan mengunakan metode induksi (Inductive Method) untuk selanjutnya dibantu dengan metode deduksi (Deductive Method) untuk menarik kesimpulan. agar analisa yang dihasilkan lebih mendalam penulis melanjutkan analisanya dengan mengunakan tehnik analisis deskriptif komparatif (Descriptive Analytic comparative) untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara hukum islam dan KUHP dalam hak asuh anak setelah perceraian. Dalam kajian ini penulis mendapatkan bahwa mengasuh anak menurut syariah ialah mendidik anak dan menjaganya serta memenuhi kebutuhannya untuk itu ibu lebih berhak dari pada ayah karena pada waktu itu anak lebih membutuhkan kasih sayang ibunya berbeda dengan pengertian KUHP bahwa yang lebih berhak adalah ayah karena lebih mampu di dalam memenuhi kebutuhan istri dan anak. disana terdapat pula persamaan dan perbedaan. antara hukum islam dan KUHP. Diantara persamaan keduanya adalah sang ayah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sang anak.dan apabila yang mendidik anak ibu maka dia tidak mendapatkan upah tetapi apabila orang lain yang mendidik anak maka baginya upah. Dan diantara perbedaan keduanya adalah apabila ibu dan bapak meninggal maka keluarga ibu dan bapak yang berhak mendidik anak berbeda dengan KUHP apabila keduanya meninggal maka wali boleh menentukan siapa yang mendidik anak melalui wasiat keduanya. Demikian kesimpulan yang dicapai penulis setelah melakukan pembahasan, tetapi itu semua masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka diharapkan kepada pembaca dan pembahas selanjutnya untuk dapat menyempurnakan meneliti yang lebih sempurna dan mendalam. Dan hanya dari Allah-lah inayah dan taufiq, Amin.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 07:04 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 03:06 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3828 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |