Bank Syariah sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Terlebih lagi pesatnya perkembangan dan ketatnya persaingan dalam industri perbankan syariah menuntut adanya pengukuran mengenai tingkat kinerja bank, khususnya pengukuran kinerja efisiensi. Penelitian ini bertujuaan untuk menganalisis tingkat efisiensi 11 bank umum syariah di Indonesia pada periode 2012-2016 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan alat analisisnya adalah Data Envelopment Analysis menggunakan pendekatan intermediasi. Variabel output yang digunakan adalah pendapatan operasional dan total pembiayaan, sedangkan variabel input yang digunakan adalah total aset tetap, biaya tenaga kerja, dan dana pihak ketiga. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat tiga bank umum syariah yang terus bertahan pada tingkat efisiensi optimum yaitu BNI syariah, Syariah Mandiri dan Mua’malat Indoensia. Secara keseluruhan berdasarkan tingkat efisiensi rata-rata pertahun menunjukan bahwa bank umum syariah telah efisien sebagai lembaga intermediasi dengan score perolehan pada tahun 2012 sebesar 0.787, tahun 2013 sebesar 0.887, tahun 2014 sebesar 0.878, tahun 2015 sebesar 0.862 dan tahun 2016 sebesar 0.811. Namun secara keseluruhan bank umum syariah memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensinya untuk mencapai tingkat efisiensi optimum yaitu dengan score 1 atau setara dengan 100%.