Wahyono, Handri (2005) مفاهيم الولى عند زائرى مقابر الأولياء تامباك نغادي موجو كديرى جاوى الشرقية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Handri Wahyono -SAA - 2005)
Handri Wahyono - SAA - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) |
Abstract
Dewasa ini kita menyaksikan adanya fenomena yang menjadi kecenderungan di sebagian kalangan masyarakat, yaitu anggapan bahwa orang- orang tertentu yang dianggap memiliki kelebihan dan hal-hal luar biasa di luar kemampuan manusia pada umumnya dengan mudahnya dianggap sebagai seorang Wali. Di Negara Indonesia terdapat beberapa makam Wali dan Orang-orang suci yang oleh Masyarakat Islam dinyatakan kramat dan dijadikan tempat untuk berziarah. Sebagian masyarakat mempercayai dan beranggapan bahwa orang-orang kramat (Orang-orang sholeh) karena kedekatan, ketaatan, dan keikhlasan mereka kepada Allah SWT dapat mengusahakan agar orang yang memuliakan, mendoakan dan menziarahi makam mereka akan dikaruniai syafaat dari Allah SWT, sebagaimana yang terjadi dimakam Auliya Tambak desa Ngadi kecamatan Mojo kabupaten Kediri - Jawa-Timur. Penelitian sederhana ini bertujuan untuk mengetahui anggapan para peziarah tentang wali-wali yang dimakamkan dimakam Auliya Tambak, dan menggambarkan konsep wali menurut peziarah makam Auliya Tambak. Untuk memperoleh data tentang anggapan dan konsep wali menurut Peziarah makam Auliya Tambak, maka Peneliti menggunakan methode Deskriptif untuk menggambarkan data tersebut, dengan menerapkan tehnik observasi, wawancara, dan dokumenter. Dari banyaknya populasi (lima ribu Peziarah) yang datang pada malam jum'at kliwon, Peneliti mengambil 0,5% dari 5000 peziarah (dua puluh lima peziarah) sebagai sample penelitian, dan menggunakan tehnik quota sampling untuk mendapatkan data dari dua puluh lima responden tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Peziarah beranggapan bahwasanya tidak semua yang dimakamkan dimakam Auliya Tambak adalah seorang Wali, tetapi ada empat makam yang mereka anggap sebagai makam Wali (tiga makam Syaikh dan makam Goes Miek). Sedangkan konsep empat orang Wali menurut Peziarah adalah seorang yang ketaatan dan keiklasannya terus menerus (istiqomah) dalam ibadah tanpa diselingi perbuatan maksiat, memiliki sifat seperti sembilan Wali penyebar agama Islam ditanah Jawa, yang dalam hidupnya selalu mendapatkan penjagaan dan karamah dari Allah SWT, seperti dapat menyembuhkan orang sakit, dan mengetahui kejadian yang akan terjadi. Dari hasil penelitian ini, diharapkan para Ulama dan Pengurus serta Pengelola makam Auliya Tambak memberikan pemahaman yang benar kepada Peziarah yang datang tentang anggapan dan konsep Wali dimakam Auliya Tambak, dan lebih memusatkan perhatian Mereka terhadap Peziarah yang belum menjalani agama Islam dengan kaffah.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Nur Insani |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 07:16 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 07:16 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3837 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |