Pondok pesantren selalu dianggap sebagai Lembaga Pendidikan yang kuno, terbelakang, tidak tertata rapi, ketinggalan zaman, serta mengesampingkan kehidupan duniawi. Penelitian ini berupaya mengungkapkan tentang bagaimana Pembelajaran khususnya di pesantren salaf yang mana dalam kesehariannya meski masih menggunakan referensi kitab kuning namun sistem pendidikan dan metode yang digunakan sudah mengikuti perkembangan zaman. Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Sunan Drajat merupakan salah satu Lembaga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat, berorientasi pada “Tafaqquh Fi Al-din”, dan menggunakan sistem klasikal. Lembaga ini dari segi pembelajarannya masih eksis menggunakan kitab kuning sebagai bahan rujukan pembelajaranya, meski sudah bersistem Madrasah, peneliti ingin mengungkap bagaimana proses pembelajaran kitab kuning disana, apakah hanya menggunakan metode-metode yang khas ala pesantren tradisional atau juga menggunakan metode-metode modern pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui Metode yang di terapkan dalam pembelajaran kitab kuning di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. (2) Untuk mengetahui Integrasi pembelajaran kitab kuning di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan Mengumpulkan data, Memaparkan data, dan Menarik Kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran kitab kuning di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Sunan drajat mengkombinasikan antara metode tradisional yang meliputi metode sorogan, bandongan, pasaran, musyawarah. Dengan metode modern yang meliputi metode modern yang meliputi metode study teks dan metode ceramah. Serta menggunakan metode kolaborasi. (2) integrasi pembelajaran kitab kuning di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat dilaksanakan pagi hari dengan mengikuti kegiatan di Lembaga formal serta sore dan malam hari mengikuti kegiatan yang diatur oleh pondok pesantren. Bentuk pengintegrasia kurikulum yaitu dengan memadukan materi kepesantrenan kedalam materi kemadrasahan, begitupun sebaliknya. Dengan menggunakan sistem klasikal yang di terapkan baik dalam core kurikuler, intra kurikuler, dan ekstra kurikuler.