Setyawan, Hendra (2011) استثمار أموال الوقف عند القانون الإندونيسي رقم ٤١ عام ٢٠٠٤ والفقه الإسلامي (دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Hendra Setyawan - PM - 2011) Hendra Setyawan - PM - 2011.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (40MB)

Abstract

Agama Islam telah memulai kegiatan wakaf yang diaplikasikan oleh Rasullulah SAW, para sahabat dan para attabiin pada zaman mereka, yang kemudian banyak diamalkan oleh umat Islam hingga sekarang, namun dalam kurun waktu tersebut wakaf mendapat kendala yang menghalanginya untuk menjadi lebih produktif, atau dengan kata lain wakaf hanya dijadikan sesuatu yang konsumtif. Selain itu juga masyarakat hanya dapat mengkonsumsi harta wakaf tanpa mau berbuat lebih untuk dapat mengambil manfaat yang lebih besar lagi, dan mereka tidak memaksimalkan pengelolaan wakaf, baik yang berhubungan dengan nadzir, pemeliharaan harta asli, pengembangan dan penambahan, pengambilan manfaat, juga pendistribusian manfaatnya, dengan melemahnya atau berkurangnya masyarakat yang peduli pada keberadaannya. Berbicara soal manfaatnya, wakaf merupakan asset umat yang sangat potensial, dan wakaf dapat memberikan asset yang datang darinya, yang wujud hartanya masih tetap dan tidak habis terpakai. Sehingga dengan begitu nadzir dituntut untuk profesional dalam mengembangkan dan mengelola harta wakaf di jalan yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Dan seharusnya wakaf dijadikan salah satu solusi untuk permasalahan umat, baik di bidang ekonomi maupun sosial bahkan untuk permasalahan yang berhubungan dengan agama atau negara. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengembangan harta wakaf dalam Undang-Undang No 41 tahun 2004 dan Fiqih Islam, meneliti persamaan dan perbedaan diantara keduanya, dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ditinjau dari nilai dan karakter yang mendasar dari keduanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian literatur (penelitian perpustakaan) dengan menggunakan metodologi pendekatan normativ (normative approach). Dalam taknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumenter. Untuk menganalisa data-data yang terkumpul, menggunakan metode deduktif, yakni untuk mengetahui konsep pengembangan wakaf (wakaf produktif) dalam UU No 41 Thn 2004 dan Fikih Islam, dan selanjutnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, dengan menggunakan metode induktif, yakni untuk menjelaskan eksistensi UU No 41 Thn 2004 dan kaitannya dengan Fikih, kemudian menggunakan teknis analisis deskriptif untuk mengungkapkan pengembangan wakaf produktif dalam UU No 41 Thn 2004 dan Fikih Islam, dan dengan metode analisis deskriptif comparatif untuk mengetahui persamaan dan perbandingan atau kelebihan dan kekurangan masing-masing Peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara UU No 41 Thn 2004 dan Fikih Islam dalam pengembangan wakaf produktif, yang mana disatu sisi UU No 41 Thn 2004 berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945 dan Fikih Islam berlandaskan pada Al-Qur'an, sunah, Ijma', qiyas dan syariat Islam lainnya, yang dari landasan yang berbeda pula membedakan mereka pada pendanaan dalam pengembangan harta wakaf atau penginvestasiannya. Meski demikian keduanya memiliki persamaan bahwa pengembangan harta wakaf yang merupakan salah satu instrument bagi kemaslahatan umat dan dalam meningkatkan taraf kehidupan perekonomian umat. Demikian hasil penelitian ini, penulis sangat menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari apa yang diharapkan, namun penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat. Semoga Allah memberikan keberkahan dalam kesuksesan dan hanya kepada Allah terserahkan segala sesuatu.

View more statistics

View Item