Arumni, Afnan (2007) صيام رمضان لأهل القطبين في الحكم الإسلامي (دراسة مكتبية). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Afnan Arumni - PM - 2007) Afnan Arumni - PM - 2007.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (10MB)

Abstract

Kerelevansian Islam sebagai agama yang rahmatan lil'alamin dan bersifat universal mendapat tantangan yang berat ketika dihadapkan pada persoalan-persoalan baru yang terjadi di zaman sepeninggal Rasulullah SAW, karena memang beliaulah sosok atau figure tempat bertanya berbagai macam problematika kehidupan baik yang bersifat ibadah maupun mu'amalah semasa beliau hidup. Salah satu persoalan baru yang inuncul adalah masalah penetapan waktu shalat dan puasa di daeralı yang tidak tetap waktu siang dan malamnya serta tidak teratur perputaran mataharinya, seperti daerah-daerah yang ekstrim mendekati kutub. Baik di utara, maupun di selatan, dimana matahari bisa tidak terbit selama berbulan-bulan. Atau malam terus selama berbulan-bulan, atau sebaliknya malah tidak tenggelam, alias siang selama berbulan-bulan dimana kondisi ini berbeda jauh dengan daerah tropis yang patokan waktu dan pergantian siang malamnya teratur. Tentunya masalah ini membutuhkan solusi yang tepat tanpa merubah hukum dari nash-nash Al-Qur'an dan Al-Hadist yang telah menetapkan waktu-waktu shalat dan puasa dengan jelas. Maka dari itu, perlunya kita melakukkan rekonstruksi ulang terhadap pemahaman kita dalam fikih. Karena banyak kejadian-kejadian yang terjadi pada sebuah kondisi yang tidak terjadi pada zaman Rasulullah SAW, kita tidak bisa mengambil apa adanya fikih yang ada selama ini, karena apa yang kita ikuti selama ini adalah sebuah contoh keteladanan lokal dalam konteks universal. Dari sinilah dapat kita buktikan balıwa Islam adalah agama sempurna yang cocok dengan kondisi apa pun yang dialami manusia. Atas dasar itulah timbul pemikiran dari penulis untuk membahas lebih dalam tentang masalah ini dengan menekankan pada salalı satu dari aspek diatas yaitu tentang puasa Ramadhan masyarakat dua kutub dalam hukum Islam.. Tujuan dari pembahasan skripsi ini adalah untuk mengetahui tata cara menetapkan waktu puasa di daerah kutub dan juga untuk mengetahui cara atau alternatif-alternatif yang dapat digunakan untuk berpuasa di daerah tersebut. Adapun jenis penelitian ini adalah studi pustaka dimana penulis mengambil buku-buku sebagai referensi utama untuk mengetahui cara menetapkan waktu dan cara berpuasa di daerah kutub. Dan dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan metode documenter, sedangkan untuk menganalisa data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan metode induktif, metode deduktif, dan metode analisis deskriptif. Dengan pembahasan yang singkat ini penulis melihat bahwa ada dua pendapat ulama dalam penetapan waktu puasa di daerah kutub. Yang pertama adalah menetapkannya dengan mengikuti waktu daerah yang di dalamnya turun syari'at Islam yaitu Mekkah dan Madinah sebagai pusat waktu ibadah dunia. Dan yang kedua yaitu mengikuti daerah terdekat yang telah ditetapkan waktu shalat dan puasanya. Sedangkan cara berpuasa di daerah tersebut ada tiga cara yaitu: yang pertama berpuasa dengan mengikuti perputaran matahari atau seperti berpuasa di daerah tropis, yang kedua dengan cara membagi wilayah- wilayah bumi menjadi tiga zona yaitu zona tropis, zona subtropics, dan zona kutub. Dengan pembagian ini masyarakat kutub dapat memilih salah satu dari tiga wilayah bagian yang cocok dan mudah untuk menjalankan puasa. Dan yang terakhir adalah berpatokan pada jam tropis. Artinya kita tidak berpatokan pada pergerakan matahari setempat, melainkan pada pergerakan matahari tropis yang dikonversikan kedalam bentuk jam, alternatif ini didasarkan pada konsep garis bujur, bahwa seluruh wilayah di permukaan bumi yang berada di garis bujur yang sama pasti berada pada yang sama juga. Akhirnya penulis berharap kepada pembahas yang akan datang hendaknya melakukkan kajian ulang yang lebih lengkap dan luas cakupannya dari pembahasan ini demi terwujudnya pemahaman Islam yang rahmatan lil'alamin dalam semua aspek kehidupan masyarakat dunia.

View more statistics

View Item