Jauhari, Ahmad (2013) النبوة عند ابن مسكويه. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Ahmad Jauhari - AFI - 2013)
Ahmad Jauhari - AFI - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) |
Abstract
Sesungguhnya Allah SWT telah mengutus para laki-laki pilihan kepada seluruh manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju ke alam yang terang benderang dan dari kesesatan menuju petunjuk-Nya seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran, mereka itu adalah Para Nabi Allah dan Utusan-Utusan-Nya. Akan tetapi apa yang ditemui peneliti bahwa terdapat berbagai macam perbedaan pemahaman tentang konsep kenabian. Diantaranya adalah kelompok Ahmadiah yang menyatakan bahwa Nabi terakhir adalah Mirza Ghulam Ahmad. Ada juga Adonis yang meyakini bahwa kenabian tidak dibutuhkan dalam kehidupan seorang manusia, karena apa yang disampaikan oleh seorang Nabi tergolong kepada dua hal; antara yang bisa diterima oleh akal dan tidak, ketika bisa diterima maka akal berusaha mencapainya dan jika tidak maka ia harus mengingkarinya, hal ini dikarenakan ia mampu mengetahui semua kebaikan yang ada dimuka bumi ini. Dan dari kesemua itu, Ibnu Miskawaih seorang filosof yang sangat terkenal dalam pemikiran Islam di bidang Akhlak dan dia mempunyai buku "Al-Fauzu-l- Ash-Ghar" yang di dalam salah satu pembahasannya berbicara tentang kenabian. Miskawaih berkeyakinan bahwa seorang Nabi tidak mungkin bisa bertemu secara langsung kepada Allah, dan dia juga meyakini bahwa Jibril adalah tingkatan terendah dari kedudukan Malaikat, selain itu dia juga berkeyakinan bahwa benda-benda langit mempunyai hubungan yang nyata dalam konsep kenabian. Berdasarkan fakta-fakta ini, penulis mencoba untuk mengungkap konsep kenabian yang diusung oleh Miskawaih agar bisa memaparkan kebenarannya menurut sudut pandang Islam. Dan peneliti membatasi pembahasannya pada filsafat alam Miskawaih yang berhubungan dengan konsep kenabiannya. Untuk mengumpulkan data tentang subjek yang dibahas dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumenter. Kemudian peneliti berusaha menganalisa dan memaparkan pokok-pokok pemikiran Miskawaih dari data tersebut menggunakan metode analisa kritis deskriptif. Dari hasil penelitian ini maka jelaslah bagi penulis bahwa konsep kenabian menurut Miskawaih adalah sebuah kekuatan khusus yang diberikan oleh Allah kepada seluruh manusia, bukan kepada orang-orang tertentu, akan tetapi untuk mencapai kepada kekuatan ini dibutuhkan usaha manusiawi dari setiap individu itu sendiri sehingga memungkinkan ada yang tidak bisa mencapainya. Dan dari penelitian ini juga tampak bahwa keyakinan Miskawaih dalam permasalahan kenabian bertentangan dalam beberapa hal dengan pemahaman para Ulama muslim yang berpegang kepada ajaran Al-Quran dan Al-Hadist, diantaranya; keyakinannya bahwa Nabi hanya bisa bertemu langsung dengan Malaikat Jibril saja tidak dengan Allah, dan Jibril menempati posisi yang paling rendah dalam kedudukan Malaikat-Malaikat Allah. Dan sebagaimana dia meyakini bahwa ada pengaruh langsung yang amat jelas antara benda-benda langit di dalam proses kenabian dan dalam membedakan antara kenabian dan perdukunan (sihir), padahal keyakinannya ini tidak didukung oleh alasan yang kuat baik secara ilmiah maupun agama, atau bisa disimpulkan bahwa ini adalah hal yang mungkin bisa terjadi atau sebaliknya. Demikianlah penelitian ini dapat disimpulkan, namun penulis sadar bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan membutuhkan kajian lebih lanjut.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 02:38 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 02:38 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3930 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |