SYAMSU, NUR (2010) نظرية الحاجة الاقتصادية عند الإمام الشاطبي وأبراهام ماسلو. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Nur Syansu-HES-2010)
Nur Syamsu - HES - 2010.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Kebanyakan orang gagal dalam mengidentifikasi skala prioritas kebutuhan bagi dirinya sehingga dorongan terhadap pemenuhan kebutuhan tersebut akan menjadi beban berat hidupnya, dan berdampak secara psikologis dan ekonomis, dan bahkan bisa. berkepanjangan tiada habisnya, sehingga manusia menjadi budak dari tuntutan kebutuhannya sendiri. Pembahasan tentang Teori kebutuhan menjadi sebuah pembahasan yang penting dalam kajian Ekonomi. Yang mana seluruh aktivitas Ekonomi pada akhirnya berpengaruh pada masalah tentang bagaimana pemenuhan akan kebutuhan. Pembahasan akan Teori Kebutuhuhan telah banyak dikaji oleh para Ahli Ekonomi Muslim dan non Muslim, diantara Ahli Ekonom Muslim adalah Imam Syatibi dan dari non Muslim adalah Abraham Maslow. Adapun tujuan dari bahasan ini adalah mengetahui Teori Kebutuhan menurut Imam Syatibi dan Abraham Maslow dan membahas dimana letak persamaan dan perbedaan pada Teori Kebutuhan Imam As Syatibi dan Abraham Maslow. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur dengan menggunakan pendekatan historis sosiologis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi untuk mengetahui Teori Kebutuhan Imam As Syatibi dan Abraham Maslow. Selanjutnya, data- data yang terkumpul dianalisa dengan metode induktif untuk mengambil kesimpulan tentang teori keduanya tentang kebutuhan, sedangkan teknis analisa data yang digunakan adalah dengan cara berfikir induktif dan deduktif yang kemudian dianalisa dengan teknik komparatif deskriptif dalam mengambil kesimpulan akhir antara Teori Kebutuhan Imam As Syatibi dengan Abraham Maslow Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka berdua sependapat tentang subjek dari teori kebutuhan adalah kebutuhan manusia, dan dalam tingkatan kebutuhan manusia diurut secara bertahap sesuai dengan prioritas kebutuhan dari yang paling rendah ke kebutuhan yang paling tinggi. Adapun kebutuhan akan keamanan dalam teori mereka merupakan tingkat kebutuhan yang penting. Dan mereka mengidentifikasi bahwa kebutuhan adalah sumber kekuatan untuk meningkatkan dan memindahkan motif perilaku manusia. Adapun perbedaan teori kebutuhan Maslow dan Imam As Syatibi terletak pada karakteristik dan prinsip yang melandasi teori kebutuhan manusia. Dalam hal ini Imam As Syatibi memandang bahwa pemenuhan kebutuhan manusia harus dilandasi oleh agama, di mana agama adalah dasar untuk tujuan hukum, yang menetapkan kebutuhan bagi manusia, yang berorientasi kepada kemaslahatan individu dan lingkungannya di dunia dan akhirat. Sedangkan teori kebutuhan Maslow lebih cenderung berorientasi kepada pemuasan kebutuhan individu yang berarti pemenuhan kebutuhan yang tujuannya hanya kehidupan dunia semata. Demikian kesimpulan yang dicapai oleh pembahas dengan segala kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan kepada pembahas selanjutnya untuk melakukan pembahasan Teori Kebutuhan Imam As Syatibi dan Abraham Maslow dengan lebih sempurna dan mendalam. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk kepada jalan terbaik dan meridhoi segala usaha kita.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 03:04 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 03:04 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3945 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |