Murtado, Ali (2004) MYSTICISM IN JAVANESE BELIEF AND ISLAMIC SUFISM (A Comparative Study). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Ali Murtado - SAA - 2004)
Ali Murtado - SAA - 2004.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (14MB) |
Abstract
Sejak dulu bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa sudah banyak memahami tasawuf. Hal ini dapat dibuktikan dalam lagu-lagu Jawa kuno yang liriknya merupakan bimbingan atau tuntunan mistis. Seni budaya Wayang(banyak mengandung ajaran mistis) sebagai karya terbesar dari bangsa ini selain dijadikan sebagai tontonan juga dijadikan sebagai tuntunan. Masyarakat Jawa menjadikan banyak tokoh dari pewayangan sebagai cerminan hidup. Agama Islam masuk ke Indonesia (Kususnya Jawa) disebarkan oleh para wali dan banyak diwarnai dengan ajaran mistis, terbukti dengan adanya lagu-lagu Islam jawa. Pembauran ajaran Tasawuf Islam dalam cerita pewayangan turut merubah dan mewarnai kehidupan masyarakat, sehingga semakin kental kehidupan masyarakat dengan mistis. Aliran Kejawen merupakan aliran kepercayaan yang pada prinsipnya berdasar kepada ajaran Islam akan tetapi dalam konsep penerapannya berpadu dengan ajaran Hindu dan Budha Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami tentang ajaran mistis dalam aliran Kejawen dan Tasawuf Islam sekaligus mencari persamaan dan perbedaan dari keduanya. Penulis mengkategorikan bahwa penelitian ini sebagai penelitian pustaka yang di dalamnya penulis menggunakan metode dokumenter guna mengurupulkan data yang berkenaan dengan materi pembahasan. Data- data terpilih kemudian dibahas dengan cara induktif dan deduktif kemudian dibandingkan guna mendapatkan kesamaan dan perbedaan dari keduanya. Dalam pembahasan dapat penulis simpulkan antara lain: ada kesamaan pendekatan diri kepada tuhan dengan cara menghilangkan sifait tercela dan mengendalikan hawa nafsu, sama-sama melalui tingkatan- tingkatan guna membersihkan diri dari dosa, menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama, mengutamakan praktek ibadah sebagai percapaian kepada Tuhan dan yang terakhir adalah sama ingin mencapai kesempurnaan dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Adapun perbedaannya antara lain: dalam peribadatan menurut aliran Kejawen bisa dilakukan hanya dengan merenung, sedangkan menurut Islam harus melalui praktek ibadah. Mencermati sumber ajarannya Ajaran mistis dalam aliran Kejawen berasal dari manusia sedangkan dalam Isalm ajaran mistisnya bersumber dari syariah(Allah) dan yang terakhir ajaran Kejawen lebih mirip dengan aliran mistis yang mana inti dari ajaran ini hanya semata menyatukan diri dengan Tuhan Melalui sistem pengolahan jiwa. Pada akhirnya bisa ditarik garis besar bahwa ajaran mistis dalam aliran Kejawen maupun dalam Islam keduanya mengandung unsur panteisme dan monisme, yang mana seperti yang kita tahu bahwa paham panteisme dan monisme bersumber dari agama Hindu Akhirnya dengan segala keterbatasan (kurang teliti dan kurang cermat) harapan penulis karya ini bisa memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Dan kedepan penulis berharap ada kajian atau karya-karya tulis baru yang lebih baik dan dapat melengkapi kekurangan yang ada
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 03:52 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 03:52 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3981 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |