Wiyoto, Ali (2009) THE EXISTENCE OF MUSYARAKАН IN ISLAMIC BANK (Literature Study). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Ali Wiyoto - HES - 2009)
Ali Wiyoto - HES - 2009.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (82MB) |
Abstract
Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang operasionalnya menggunakan prinsip bagi hasil dan bukan prinsip bunga. Sebagai mediator dalam transaksi-transaksi keuangan, Bank Syariah berperan baik dalam penghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan-pelayanan jasa bank lainnya. Sehingga bank syariah mempunyai peranan penting dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi sekaligus menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis keuangan maupun krisis keuangan global akhir-akhir ini. Banyak produk-produk bank syariah yang ditawarkan dalam rangka untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang diantaranya adalah kontrak musyarakah. Namun pada kenyataannya aplikasi musyarakah ini belum dilaksanakan oleh bank syariah secara optimal. Dari data statistik yang disajikan oleh Bank Muamalat Indonesia pada april 2007, posisi pasar untuk transaksi pembiayaan pada prinsip musyarakah hanya menenpati 12,82%, tetapi untuk pembiayaan pada prinsip murabahah telah menempati posisi 60,85%, jadi transaksi bank syariah untuk prinsip murabahah masih mendominasi. Akhir-akhir ini menurut data yang dipublikasikan oleh BI (Bank Indonesia) per Februari 2009 dari total pembiayaan 38,3 milyar, untuk transaksi murabahah sejumlah 22,5 milyar atau sebesar 59% dari semua total pembiayaan. Yang mana untuk transaksi dalam pembiayaan mudharabah sekitar 7,8 milyar dan untuk transaksi dalam pembiayaan musyarakah hanya 5,9 milyar. Oleh karenanya maka sangatlah penting untuk diteliti secara ilmiyah tentang konsep dan aplikasi musyarakah pada bank syariah serta alasan- alasan kenapa prinsip musyarakah masih didominasi oleh prinsip murabahah, yang pada akhirnya prinsip musyarakah ini bisa dikembangkan secara maksimal oleh bank syariah. Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah dengan menentukan tiga macam tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui konsep dan aplikasi musyarakah pada bank syariah dan untuk mengetahui alasan-alasan mengapa prinsip musyarakah masih didominasi oleh prinsip murabahan Kajian ini adalah kajian literatur, untuk menjelaskan konsep dan aplikasi musyarakah serta menjelaskan berbagai macam aiasan atas dominasi murabahah pada musyarakah menggunakan pendekatan deskriptif dengan melakukan observasi seperti mengunjungi perpustakaan atau lokasi sumber data, lalu mencari data dan mengumpulkannya sebagai dokumentasi. Data primer dan sekunder diambil dari buku-buku, surat kabar, majalah, website dan lain-lain. Metode penelitiannya adalah, metode deduktif untuk menjelaskan konsep yang umum tentang musyarakah di bank syariah dan metode induktif untuk mengambil kesimpulan. Penulis juga mengunakan tehnik analisa isi (content analysis) untuk menemukan konsep dan aplikasi yang jelas tentang musyarakah di bank syariah serta menjelaskan alasan- alasan atas pendominasian prinsip murabahah atas prinsip musyarakah di bank syariah. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa konsep musyarakah dalam bank syariah adalah akad atau contrak antara bank dan nasabah untuk mengadakan akad dan kesepakatan untuk suatu usaha, yang mana masing-masing pihak antara bank dan nasabah memberikan kontribusi dana sebagai penyertaan modal, kemudian masing-masing pihak antara bank dan nasabah sepakat untuk saling membagi keuntungan dan menanggung resiko kerugian berdasarkan tingkat porsi sesuai dengan kesepatan berdasarkan prinsip Islam. Adanya kontrak musyarakah di dalam bank syariah diterapkan pada bentuk pembiayaan proyek dan modal ventura. Banyak sebab mengapa prinsip murabahah masih mendominasi prinsip musyarakah, diantaranya jika dilihat dari segi internal bank Islam bahwa prinsip murabahah mempunyai resiko lebih sedikit, lebih mudah diaplikasikan, menggunakan kontrak jangka pendek, dan bank pasti mendapatkan keuntungan, jika dilihat dari sudut pandang dari masalah-masalah internal musyarakah sendiri diantaranya dalam kontrak musyarakah melibatkan dua pihak dalam kontrak yang masing-masing pihak yang bekerjasama dalam usaha sehingga membutuhkan SDM yang mampu mengelola usaha bersama, musyarakah juga lebih mengutamakan kepada pemberian dalam sektor real dan bukan dalam sektor keuangan, kemudian untuk menjalankan musyarakah harus diikuti dengan pembekalan dan pemilihan tenaga ahli untuk kontrak ini, kemudian jika dilihat dari fator-faktor penghambat untuk pengembangan prinsip musyarakah bahwa faktor yang langsung adalah berhubungan erat dengan SDM staff bank Islam mengenai system syariah yang masih minim, dan dari faktor yang tidak langsung adalah bahwa dalam pengaplikasian prinsip bagi hasil dalam bank syariah serta pengawasan DPS untuk pengoptimalisasiannya masih minim khususnya untuk prinsip musyarakah ini. Akhirnya dari penelitian yang sangat sederhana ini, penulis berharap akan ada penelitian lebih lanjut dalam rangka melengkapi penelitian ini dan penulis berharap penelitian ini akan menjadi sumbangan berharga bagi bank Islam dan kaum Muslim.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 03:56 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 03:56 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3983 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |