Said, Amri (2008) عقيدة هارون ناسوتيون في ميزان الإسلام. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Amri Said - AFI - 2008) Amri Said - AFI - 2008.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Berbicara masalah Aqidah bukanlah masalah yang mudah, karna Aqidah berhubungan langsung dengan keyakinan seseorang. Persoalan Aqidah bukan hanya menyangkut rukun iman yang enam saja, tetapi juga menyangkut masalah keimanan, sifat sifat allah, keadilan Allah, kehendak Allah serta kebebasan manusia. Sumber Aqidah Islam adalah jelas, Al-qur'an dan Alhadist, fungsi akal adalah menjelaskan dan mendukung Aqidah yang bersumber kepada keduanya, bukan untuk menafikannya dan mendiskritkannya. Pemikiran mu'tazilah yang di adopsi oleh Harun Nasution dalam bidang Aqidah adalah pemikiran rasional, karena metodenya adalah mendahulukan akal dari pada naql, akhirnya melahirkan pemikiran yang kontroversial dan bertentangan dengan Aqidah Islam yang bersumber kepada Al-kitab dan Al-sunnah. Tujuan skrifsi ini adalah ingin mengetahui tentang Aqidah Harun Nasution dan. menimbangnya dengan ukuran timbangan islam. Dan skrifsi adalah kajian literer, maka penulis mengumpulkan sumber primer dan sekunder, sedangkan dalam analisis data menggunakan metode historis, metode kritis dan metode istinbat. Dari hasi kajian tersebut dapat di simpulkan hal hal sebagai berikut: bahwa sumber Aqidah bukan hanya wahyu, tetapi juga akal, iman bukan hanya ma'rifat tetapi juga perbuatan, rukun iman tentang qodho dan qodhar harus di hilangkan demi kejayaan umat, sifat Allah ainul dzati, kebebasan manusia adalah mutlaq, sedangkan kehendak Allah adalah tidak mutlak. Pendapat pendapat Harun Nasution di atas sangat kontroversial dan juga bertentangan dengan Aqidah Islam. Demikianlah, akhirnya penulis berharap agar pembahas berikutnya dalam membahas Aqidah Harun Nasution harus lebih jeli, teliti, dan kritis, karena di anggap rasional maka juga di anggap benar, padahal tidak demikian mestinya.

View more statistics

View Item