Toni, Jarwin Asmaran (2011) طوفان نوح في العهد القديم والقرآن الكريم. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Jarwin Asmaran Toni - SAA - 2011) Jarwin Asmaran Toni - SAA - 2011.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB)

Abstract

Konsep "banjir bandang" dalam bahasa Arab adalah As Sailul-Mughrik atau peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Dengan arti lain "air mengalir"kata ini juga dapat berarti masuknya air laut pasang. Nuh adalah nabi yang keempat setelah Adam, Syit dan Idris dan Nuh adalah silsilah kesembilan dari nabi Adam. Bapaknya adalah Lamik Mutsyalih bin Idris bin Ladin. Pada zaman Nuh telah terjadi sebuah kejadian yang begitu besar yaitu banjir bandang yang mengakibatkan kerusakan yang begitu parah. Dan banyak dalil- dalil yang membahas tentang akibat dari pada banjir bandang Nuh tersebut. Didalam Alquran telah dijelaskan tentang banjir bandang Nuh di berbagai tempat, diantaranya pada surat Hud dan Nuh. Dalam perjanjian lama juga menyebutkannya di dalam beberapa Kitab yaitu KitabKejadian, akan tetapi penulis menemukan penjelasan yang berbeda tentangbanjir bandang Nuh. Sebagaimana yang dijelaskan Perjanjian Lama akan banjir bandang yang berarti membinasakan atau menghancurkan seluruh makhluk hidup. Tetapi didalam Al-quran banjir bandang bermakna azab bagi orang-orang kafir dan begitu juga penjelasan tentang ayat-ayat banjir bandang Nuh. Dimana Al-quran dan Perjanjian Lama merupakan kitab suci yang diturunkan Allah kepada umatnya sebagai petuntuk dan rahmat. Dari uraian di atas penulisingin menjelaskan dan menkritik persamaan dan perbedaan banjir bandang dalam Perjanijan Lama dan Al-Quran, dengan menitikberatkan pada keterangan dari ayat-ayat al-Qur'an serta penyampaian dari Al-Kitab (Perjanjian Lama) yang ada pada saat sekarang ini. Dalam risalah ini penulis menggunakan metode literatur dengan merujuk pada literatur- literatur yang ada pada Qur'an dan perjanjian lama. Untuk memecahkan masalah-masalah dalam risalah ini penulis menggunakan tiga metode utama yaitu Deskriptif, penulis memaparkan pandangan-pandangan umum tentang hakekat banjir bandang dalam Perjanjian Lama dan Al- Qur'an. Analisis Kritis, untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan adanya kontradiksi ayat banjir bandang Nuh dan mengkritisinya dari sudut pandang islam. Komparatif, untuk membandingkan masalah-masalah yang berbeda kemudian di ambil suatu kesimpulan. Adapun hasil dari penggunaan metode-metode di atas, penulis mendapatkan bahwa antara Perjanjian Lama dan Al-Qur'an terdapat persamaan dalam banjir bandang, yaitu Terjadinya banjir bandang terhadap kaum Nuh yang inkar atau rusak, dan terdapat ajaran-ajaran yang sama dalam Perjanjian Lama dan Qu'ran. di samping persamaan ini, penulisa juga menemukan perbedaan dalam hal tersebut, antara lain perbedaan akibat dari pada banjir bandang, Perjanjian Lama menerangkan banjir bandang itu bermakna air yang menutupi seluruh bumi sedangkan didalam Al- Quran azab bagi orang-orang yang kafir dan air tidak menutupi seluruh bumi, dan begitu juga penjelasan tentang urutan ayat-ayat banjir bandang Nuh. Di mana Al-Qur'an dan Perjanjian Lama merupakan kitab suci yang di turunkan Allah kepada umatnya sebagai petunjuk dan rahmat. Demikianlah yang dapat penulis paparkan, dan penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan pembahasan ini di masa yang akan datang. Danbagi umat yang beragama agar lebih mendalami dan memahami ajaran dan syari'at yang dianutnya untuk menghindari hal-hal yang menyimpang dari agama.

View more statistics

View Item