Triyatno, Anika (2014) الوصية في الشريعة الإسلامية والقانون المدني الإندونيسي (دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Anika Triyatno - PM - 2014) Anika Triyatno - PM - 2014.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (78MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara mayoritas muslim. Walaupun demikian, negara Indonesia berazaskan pancasila, karena terdiri dari macam suku, agama, adat dan budaya. Keanekaragaman ini menimbulkan masalah hukum disebabkan oleh perbedaan sumber hukum. Diantara hukum yang berkembang dan berlaku di Indonesia adalah Syariat Islam dan Hukum Perdata Indonesia. Oleh karena itu seorang muslim harus sadar betapa pentingnya memperdalam ilmu agama, terutama tentang wasiat. Berhubung hukum yang berlaku di Indonesia adalah Hukum Perdata Indonesia yang diadopsi dari Belanda berstatus tertulis dan Syariat Islam tidak tertulis, dari keduanya terdapat persamaan dan perbedaan, sehingga membingungkan masyarakat awam akan hukum yang harus digunakan dalam berwasiat, supaya terlepas dari ketidakadilan dalam pembagian harta warisan. Seperti yang sudah banyak terjadi di Indonesia perselisihan tentang wasiat, walaupun sudah diadili di pengadilan namun masih jauh dari yang diharapkan. Dengan demikian sebelum seseorang berwasiat, perlu mempelajari lebih dalam semua yang berkaitan tentang wasiat, agar tidak terjadi perselisihan antara ahli waris dengan yang diberi wasiat, sesuai dengan Hukum Perdata Indonesia dan tidak berselisih dengan Syariat Islam. Oleh karena itu skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wasiat dalam Syariat Islam dan Hukum Perdata Indonesia, serta persamaan dan perbedaan antara keduanya. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian literatur dengan mencoba menggunakan pendekatan undang-undang "statute approach" yaitu menelaah undang-undang yang berkaitan dengan wasiat. Dalam proses pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dari data-data tersebut kemudian menganalisa data dengan metode induktif yang menerangkan teori-teori khusus untuk mengambil kesimpulan bersifat umum, dilanjutkan metode deduktif dimulai dengan keterangan umum untuk menarik kesimpulan bersifat khusus, kemudian penulis menggunakan metode komparatif untuk membandingkan wasiat antara keduanya, untuk menghasilkan persamaan dan perbedaan wasiat dalam Syariat Islam dan Hukum Perdata Indonesia. Dalam penelitian ini penulis memperoleh hasil, bahwa wasiat dalam Syariat Islam adalah pemberian dengan suka rela yang harus dijalankan setelah meninggalnya pewasiat baik harta maupun manfaat. Sedangkan wasiat dalam Hukum Perdata indonesia adalah suatu akta yang memuat pernyataan seorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia meninggal dunia. Dan tak kalah penting adalah segala bentuk persamaan dan perbedaan dari keduanya tentang wasiat, contoh dari persamaannya adalah kesamaan dalam pengertian yaitu menyampaikan suatu kehendak dari si pewasiat agar dilaksanakan setelah meninggalnya pewasiat, sedangkan perbedaannya adalah harus berbentuk akta otentik dalam hukum perdata indonesia, dan lain sebagainya. Maka jika sudah diketahui persamaan dan perbedaan antara keduanya bisa dijadikan pedoman bagi muslim untuk menentukan bagaimanakah wasiat yang sesuai dengan syariat islam dan berlaku di hukum perdata Indonesia serta terjamin kepastian akan terlaksananya wasiat. Sesungguhnya apa yang dikaji oleh penulis hanya mengungkap sedikit titik persamaan dan perbedaan tentang wasiat dalam syariat islam dan hukum perdata indonesia dan tentunya jauh dari kesempurnaan. Semoga kajian ini dapat menjadi kontribusi dan bermanfaat bagi penulis berikutnya.

View more statistics

View Item