Rukmana, Jaya (2001) ابن القيم الجوزية ومذهبه الصوفى. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Jaya Rukmana - SAA - 2001)
Jaya Rukmana - SAA - 2001.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Kata Tasawuf terus hidup dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat Islam, hingga saat ini. Dan tasawuf ini juga sering di namakan sebagai kekayaan rohani Islam yang masih terpendam. Tasawuf berpangkal pada kepribadian Nabi dan para sahabatnya, dengan cara hidup mereka yang penuh dengan ibadah, zuhud dan mendekatkan diri kepada Allah swt, serta kembali kepada-Nya. Dalam perkembariganya, tasawuf ini dibagi menjadi beberapa corak, diantaranya: Salafi, Sunni dan Falsafi. Adapun diantara keistimewaan tasawuf salafi adalah bersandar dan berpegang teguh terhadap Al-qur'an dan Sunnah dalam menghayati ajaran Islam. Tasawuf ini lebih terpancar ditangan Ibnu Taimiyah, kemudian nampak lebih sempurna dan tersusun rapi oleh muridnya yaitu Ibnul Qayyim Al-jauziyah. Ia adalah seorang Ilmuwan Salafi yang rajin beribadah dan mengkristal dalam suasana dzikir, cinta, butuh kepada Allah ta'ala dan inabah kepada-Nya. Dari uraian diatas, penulis mencoba untuk mengungkapkan kerangka bangunan pemikiran tasawufnya Ibnul Qayyim, yang meliputi pembahasan tentang arti tasawuf, tujuanya, sumber-sumbernya, methode-methodenya dan beberapa ajaranya yang memperjelas tentang corak dari tasawufnya. Dalam penyajianya, penulis menggunakan methode deskriftif analisis kritik, untuk memaparkan pemikiran Ibnul Qayyim tentang tasawuf, kemudian menganalisa nya dan mengkritik terhadap pemikiranya serta membandingkanya dengan beberapa pendapat tokoh sufi lainya tentang tasawuf itu. Dari hasil kajian yang sederhana ini, penulis sampai pada kesimpulan bahwa; tasawuf adalah merupakan sisi bagian dari Ilmu Etika, pembersihan diri dan mendidiknya agar sampai pada tujuanya yaitu bersatu dengan yang di cintai- Nya. Adapun sumber tasawufnya tak pernah lepas dari Al-qur'an dan Sunnah, sedangkan methode-methode yang dipakai Ibnul Qayyim dalam tasawufnya adalah: 1. Bersandar kepada Al-qur'an dan Sunnah. 2. Mengikuti jejak orang- orang terdahulu (salafussalih). 3. Lebih banyak memperhatikan pada masalah- masalah praktis daripada teoritis. 4. Menolak ta'wil, ahlu bid'ah dan ahlu dzalal. Dan diantara beberapa keistimewaan tasawufnya; bahwa dia tidak menentukan jumlah manazilul ubudiyah, mengganti nama maqomat dan ahwal dengan nama manazilul ubudiyah, dan menjadikan konsep mahabbah sebagaai ruh iman, amal, maqamat dan ahwal. Singkatnya Ibnul Qayyim adalah tokoh sufi salafi, walaupun secara umum dia lebih mendekati corak tasawuf sunni. Akhirnya, dari kajian yang sangat sederhana ini, dimana di dalamnya masih banyak kekurangan tentang pemikiran Ibnul Qayyim dalam tasawuf, maka penulis berharap agar peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih dalam lagi tentang ajaran-ajaranya, baik dari segi pemikiranya tentang tasawuf atau tauhidnya. Semoga ini semua bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan juga bagi umat muslimin seluruhnya.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Nur Insani |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 07:00 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 07:00 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4020 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |