Alamsyah, Junaedi (2007) نظرية الخراج عند عمر بن الخطاب (دراسة مكتبية). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Junaedi Alamsyah - HES - 2007) Junaedi Alamsyah - HES - 2007.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (101MB)

Abstract

Pada awal berdirinya Daulah Islamiyah, keuangan Negara Islam waktu itu menyandarkan sebagian pemasukannya dari harta rampasan perang (ghanimah) yang diperoleh dari bangsa-bangsa yang memerangi umat Islam, baik berupa tanah maupun harta lainnya. Harta tersebut kemudian dibagikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Al Quran di surat Al Anfal. Seiring dengan berkembangnya wilayah yang berhasil ditaklukkan, Umar ibn Khatthab, khalifah kedua yang memimpin daulah tersebut pada waktu itu merasa perlu untuk membuat sebuah kebijakan yang berkenaan dengan tanah yang teramat luas. Khalifah Umar berpendapat jika seluruh tanah tersebut dibagikan kepada seluruh umat Islaın, maka tidak akan ada yang tersisa untuk orang-orang pada generasi selanjutnya. Untuk itu, Khalifah Umar menetapkan peniadaan pembagian tanah kepada bala tentara dan membiarkannya untuk tetap dimiliki oleh kaum yang ditaklukkan. Hal itu ditetapkan setelah diadakannya musyawarah antara Khalifah dengan para sahabat Nabi dan mereka menyetujui pendapat Khalifah tersebut. Sebagai konsekuensi, setiap pria dari mereka dikenakan pajak perorangan (jizyah) dan atas tanah yang mereka tempati diberlakukan pajak tanah (kharaj). Dengan demikian, dana yang terkumpul akan menjadi income bagi pemerintah, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat Islam seluruhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pajak tanah yang ditetapkan oleh Khalifah Umar yang meliputi karakteristik, prinsip-prinsip, tujuan, serta mekanisme pengumpulan dan pendistribusiannya dari dana yang terkumpul dari pajak tersebut, khususnya pajak tanah. Yang pada akhirnya diharapkan bisa menjadi rujukan bagi Negara Islam dalam merumuskan pajak tanah di Negara tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur dengan menggunakan metodologi pendekatan sejarah (historical approach). Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumenter untuk mengetahui konsep pajak tanah serta biografi Khalifah Umar ibn Khatthab. Dari data yang terkumpul tersebut dilakukan analisa dengan metode induktif untuk merumuskan konsep pajak tanah yang ditetapkan oleh Khalifah Umar. Sedangkan metode analisa data yang digunakan adalah dengan cara berfikir induktif dan deduktif, kemudian dilakukan analisa dengan metode analisis deskriptif isi (content analysis descriptive) dalam mengambil kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pajak tanah yang ditetapkan oleh Khalifah Umar sebenarnya merupakan pengembangan dari sistem pembagian ghanimah dimana tanah yang ditaklukkan tetap menjadi hak milik warga wilayah taklukan, sehingga mereka tetap dapat berkarya seperti biasanya dibawah pengawasan dari pemerintah. Setiap tahunnya dikenakan pajak yang besarnya ditetapkan sesuai dengan ukuran tanah atau jumlah yang dihasilkan oleh tanah tersebut. Dana yang terkumpul dari pajak tanah tidak dibagikan seperti dana lainnya yang terdapat di Baital maal. Dana ini dimanfaatkan untuk membiayai sarana-sarana umum dan menggaji para pegawai, tentara, hakim, dan lainnya. Lebih dari itu semua, sesungguhnya keputusan Khalifah Umar tentang pajak tanah merupakan bukti besarnya rasa tanggung jawab beliau terhadap kesejahteraan umat Islam pada masa itu dan seterusnya. Akhirnya, penulis sadar bahwa pembahasan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan membutuhkan kajian lebih mendalam, baik studi kasus maupun literer. Besar harapan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti khususnya, para pembaca pada umumnya dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pajak tanah, serta berguna bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan pembahasan ini. Penulis hanya meminta kepada Allah untuk senantiasa memberikan jalan yang lurus dan meluruskan langkah kita dalam menerapkan syariat-Nya, Amin.

View more statistics

View Item