Search for collections on UNIDA Gontor Repository

A CRITICAL APPRAISAL OF IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK (IMBT) IN ISLAMIC BANK (Literature Study)

Harismurthi, Ariel Masradityo (2012) A CRITICAL APPRAISAL OF IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK (IMBT) IN ISLAMIC BANK (Literature Study). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Ariel Masradityo - Harismurti - HES - 2012)
Ariel Masradityo - Harismurthi - HES - 2012.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (83MB)

Abstract

Sewa beli syariah adalah salah satu produk inovatif kontemporer yang dirancang untuk memenuhi permintaan masyarakat. Namun para ulama menilai perjanjian ini bertentangan dengan prinsip syariah karena mengumpulkan dua akad dalam satu akad yang dilarang rasulullah. Kemudian ditawarkan oleh para ahli hukum islam produk Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT). Dalam perbankan Islam IMBT sangat diharapkan dapat membantu permasalahan masyarakat, maka perlu pengkajian lebih lanjut agar perjanjian tersebut dapat dipahami dengan benar yang sejalan dengan prinsip syariah. Sehingga IMBT dalam perbankan islam dapat memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat saat ini dan dimasa yang akan datang. Penelitian ini membahas tentang IMBT, yang didalamnya meliputi konsep dan mekanisme IMBT kemudian masalah dan prospek IMBT saat ini dan selanjutnya. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian literer yaitu menggunakan buku buku yang berkaitan dengan judul diatas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan metode pengumpulan data yang berkaitan dengan materi pembahasan penulis menggunakan dokumenter dalam analisis data. Penulis menggunakan metode induktif dan deduktif yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analitis kritis. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep IMBT adalah akad pemindahan guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, dengan diikuti pemindahan hak kepemilikan kepada penyewa di akhir akad. IMBT yang diatur oleh fatwa Dewan Syariah Nasional telah mampu menghilangkan sifat mengumpulkan dua akad dalam satu akad yang dilarang oleh rasulullah dengan memisahkan akad sewa. dengan beli yang masing-masing berdiri sendiri serta dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Ketentuan objeknya berupa jasa atau barang yang berharga atau benda yang bergerak. Bentuk partisipasi pekerjaan dalam pelaksanaan IMBT ini, diawali dengan akad ijarah. Adapun mekanismenya nasabah mengajukan pembiayaan kemudian mengadakan kesepakatan antara nasabah dan pihak bank. Berakhirnya akad ini ditandai dengan berpindahnya hak kepemilikan atas barang kepada nasabah dengan akad baru setelah pihak nasabah memenuhi pembiayaan yang disepakati diawal. Perpindahan hak kepemilikan di bank syariah dapat dilakukan dengan dua hal yaitu dengan dihibahkan atau dijual kepada nasabah sesuai dengan permintaan nasabah. Namun akad ini mungkin akan menemukan permasalahan. Faktornya adalah nasabah kurang mengerti betul dengan mekanisme, kurangnya pengalaman pegawai bank, kerjasama antar dealer, kompetisi pasar, hukum syariah yang masih bersifat umum. Tetapi, produk ini memiliki prospek masa depan yang cemerlang. Adapun prospek yang harus diperhatikan adalah besarnya permintaan masyarakat dan butuhnya perlindungan legal atas mekanisme IMBT. Akhirnya dari penelitian yang sederhana ini, penulis berharap akan ada penelitian lebih lanjut dalam rangka melengkapi penelitian ini dan penulis berharap penelitian ini akan menjadi sumbangan berharga bagi seluruh ummat.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Enjllina Vita
Date Deposited: 02 Nov 2024 01:58
Last Modified: 02 Nov 2024 01:58
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4052

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item