Priatpuji, Arin (2005) موقف ابن قيم الجوزية من وحدة الوجود لابن عربي. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Arin Priatpuji - AFI - 2005) Arin Priatpuji - AFI - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB)

Abstract

Ibn Qayyim Al-Jauziyyah adalah seorang ulama Islam yang dikaruniai pemikiran yang cemerlang dengan kemampuan ilmu dan hafalan yang sihat luas dan mendalam. Ibn Qayyim Al- Jauziyyah juga termasuk salah satu ulama yang memberantas tradisi taqlid buta yang dianut oleh mayoritas masyarakat pada waktu itu, dan semakin hari semakin mengkaburkan pandangan seseorang akan kebenaran yang semestinya dianut. Pada masa kehidupannya, situasi politik, masyarakat, dan perkembangan ilmiah mengalami kemunduran yang disebabkan oleh banyak hal seperti jatuhnya Bagdad yang pada waktu itu merupakan pusat ibukota dan pusat pemerintahan negara-negara Islam ke tangan bangsa Tatar pada tahun 656 H, apalagi dalam bidang keilmuan, dimana Taqlid dan ajaran-ajaran sesat dan berbau bid'ah tersebar dan merajalela, sehingga beliau merasa terpanggil untuk menegakkan kalimatillah dan dengan kokoh berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah Rosullullah SAW. Salah satu ajaran yang beliau anggap sesat dan menyimpang dari ajaran Islam adalah ajaran Kesatuan Wujud yang banyak diketahui berasal darı Syaikhul Akbar Muhyiddin Ibn Arabi, seorang pemikir Islam yang memiliki gagasan dan gaya bahasa yang memikat, mengasyikkan tetapi sekaligus membingungkan. Oleh karenanya pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui sekilas tentang Kesatuan Wujud Ibn Arabi yang mencangkup kehidupan Ibn Arabi, awal mula dan beberapa asas mendasar tentang Kesatuan Wujud serta sejumlah kritik yang dilontarkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah terhadap Kesatuan Wujud Ibn Arabi. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan metode historik untuk mengetahui sejarah dan latar belakang tokoh yaitu Ibn Qayyim Al-Jauziyyah dan Ibn Arabi, metode Analitik untuk menganalisa kedudukan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah terhadap Kesatuan Wujud Ibn Arabi, metode fenomenologik untuk mengetahui secara mendalam tentang kesatuan Wujud dari asas-asas ajarannya, serta metode induktif, untuk sampai pada kesimpulan Dari kajian yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa "Kesatuan Wujud adalah sebuah ajaran, ada juga yang menyebutnya sebuah aliran, juga suatu akidah yang dikecam dan dimunculkan oleh seorang Sufi teosofis Ibn Arabi yang mengeluarkan pendapat-pendapatnya sebagai hasil kejeniusannya yang tinggi dan perenungannya yang mendalam dan imajinatif. Itulah sebabnya timbul kecaman yang lebih keras terhadap Ibn Arabi, diantaranya kecaman yang dilontarkan oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyyah seorang ulama salaf yang mengkritik Ibn Arabi bahwasanya Ibn Arabi mempunyai keyakinan bahwa Wujud hanya satu, wujud alam adalah wujud Allah, wujud makhluk adalah wujud Kholiq dan segala yang ada ini adalah pengejawantahan-Nya la menyatakan bahwa Ibn Arabi adalah seorang Zindik dan Kafir, sebagaimana di rujuk dari beberapa pernyataan-pernyataan Ibn Arabi tentang kesatuan wujud, salah satunya sebagaimana yang telah termaktub dalam syair-syair Ibn Arabi dalam karya besarnya Fusus Al-Hikam, "Dalam satu pengertian, Realitas adalah makhluk, maka pertimbangkan, Dalam pengertian lainnya, Dia bukan makhluk, maka refleksikan. Siapa yang memahami perkataanku, persepsinya tidak akan suram, Demikian juga, siapa yang memahaminya, dianugerahkan persepsi. Apakah kamu menegaskan kesatuan atau kebedaan, Diri adalah Unik Sebagaimana juga yang Banyak adalah dirinya dan juga bukan Pernyataan ini dinilai oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sebagai suatu pernyataan yang mengarah pada pengingkaran akan ajaran Islam bahwasanya wujud Allah adalah Qodim dan wujud alam adalah Hadist atas perefleksian yang dilakukan "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia"(Asy-Syuura; 11).

View more statistics

View Item