Pernikahan merupakan suatu ibadah yang agung dan mulia yang dianjurkan oleh agama Islam, karena didalamnya terdapat tujuan yang mulia yakni memelihara hidup, iman, ibadah, akhlaq mulia, tradisi yang baik dan suri tauladan yang tinggi. Tetapi dalam menempuh tujuan tersebut pasangan suami- isteri seringkali mengalami hambatan- hambatan dan cobaan- cobaan, bahkan berakhir dengan perceraian Dan faktor penyebab perceraian sangatlah banyak dan beragam salah satunya adanya gangguan dari pihak ketiga yaitu pihak luar dari pihak yang sedang melakukan hubungan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang perceraian khususnya yang disebabkan oleh kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga di Pengadilan Agama Ponorogo. Yang pada akhirnya dapat menjadi sebuah khazanah ilmu bagi penulis sendiri dan sumbangsih bagi seluruh keluarga muslim. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis mengadakan penelitian lapangan (kuantitatif) dengan pendekatan studi kasus (study case). Untuk mengetahui dan mendapatkan data-data penulis menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan agar studi ini lebih obyektif lagi maka digunakan metode deduktif, induktif dan analisa deskriptif. Untuk menganalisa terhadap perceraiaan yang terjadi akibat adanya gangguan pihak ketiga di Pengadilan Agama Ponorogo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan pihak ketiga dalam perceraiaan di Pengadilan Agama Ponorogo cukup besar yaitu 54 kasus atau 7,89% dari seluruh penyebab perceraiaan di Pengadilan Agama Ponorogo. Dan pihak ketiga disini diklasifikasikan menjadi 4 macam Pertama: perselingkuhan, ini adalah gangguan terbesar yaitu 43 kasus, sedangkan yang lainnya adalah gangguan orang tua 9 kasus, dan gangguan anak bawaan 1 kasus, serta homosex 1 kasus. Dengan penelitian yang relatif singkat ini diharapkan kepada peneliti berikutnya untuk mengkaji lebih mendalam tentang perceraiaan yang disebabkan adanya gangguan pihak ketiga sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh umat Islam.