Pada hakekatnya, Allah menciptakan Syari'ah pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya, begitu juga dengan zakat, banyak sekali manfaat zakat yang bisa dilihat, diantaranya menegakkan perekonomian umat Islam dan menyambung tali silaturrahmi antar umat dengan saling tolong menolong sesama umat. Karena zakat mempunyai andil yang besar dalam berlangsungnya kehidupan maka permasalahan zakatpun beragam, diantaranya zakat hutang yang mana ada beberapa Ulama' dan Madzhab berbeda pandapat tentangnya. Pembahasan dimaksudkan untuk mengkaji secara detail tentang zakat hutang, pengertian, macamnya dan cara mengeluarkan zakatnya serta bagaimana pandangan Islam terhadap hal tersebut. Pembahasan ini sebagai pembahasan literer, maka dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi dengan memanfaatkan cara mulahadzah dan musyahadah (pengamatan) dari sumber-sumber primer atau sekunder. Adapun untuk pengolahan data atau analisa data penulis memanfaatkan metode deskriptif analisis dengan berpijak dari cara berfikir deduktif dan induktif yakni menganalisa data yang umum untuk disimpulkan menjadi khusus dan yang sebaliknya. Adapun kesimpulan yang bisa diambil, bahwa pembahas berpendapat, wajib mengeluarkan zakat bagi orang yang berhutang apabila harta tersebut tidak dalam keadaan dipakai serta mencapai nisab dan haul Dan bagi pemberi hutang, wajib mengeluarkan zakat bila harta tersebut telah dikembalikan pihak yang berhutang dan mencapai nisab. Dan penulis sadar bahwa pembahasan ini jauh dari kesempurnaan maka penulis berharap kepada pambahas selanjutnya agar mengupas lebih dalam lagi tentang zakat hutang ini atau dari sisi lain.