Bahasa adalah kalimat untuk mengungkapkan apa yang diinginkan. Untuk dapat menguasai bahasa Arab dibutuhkan pembelajaran bahasa Arab. Tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum merupakan cara menjaga islam dengan Al-Qur’an dan As-Sunnahnya, dan secara khusus agar para pelajar dapat mengembangkan ketrampilan mereka dalam berbahasa Arab, khusunya dalam ketrampilan berbicara. Salah satu yang dapat memacu peningkatan berbahasa adalah wali kelas karena wali kelas memiliki tugas yang lebih dari pada guru biasa dalam membimbing anak didik. Terutama di pondok Pesantren Ta’mirul Islam dimana beberapa dari wali kelas tersebut pernah menjabat menjadi wali kelas satu sebelumnya, dan mereka memiliki pengalaman untuk mendidik siswi baru. Karena siswi baru membutuhkan perhatian khusus untuk mengetahui semua hal yang belum mereka ketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) Peran wali kelas dalam meningkatkan ketrampilan berbicara pada kelas siswi kelas satu di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta tahun ajaran 1437-1438. (2) Serta faktor pendorong dan penghambat dari peningkatan berbahasa siswi kelas satu di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif. Untuk mencapai apa yang telah dijadikan tujuan sebagaimana tercantum, peneliti menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi dalam pengumpulan data. Kemudian penulis menggunan Metode Miles dan Huberman untuk menarik kesimpulan dari berbagai data. Selanjutnya dengan menggunakan data reduction, data display, dan conclusion drawing and verification. Dari hasil penelitian ini diketahui, bahwasanya wali kelas sangat berperan penting dalam meningkatkan ketrampilan berbicara pada kelas siswi kelas satu di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta tahun ajaran 1437- 1438. Karena tanggung jawab mereka sangat berat terhadap kelasnya. Wali kelas dapat bertugas sebagai guru, motivator, penyelenggara, perantara, evaluator. Dan faktor pendorongnya adalah perhatian penuh dari wali kelas, contoh yang baik dari wali kelas, kesemangatan dari wali kelas, seringnya latihan baik lisan maupun tulisan. Dan faktor penghambatnya adalah lemahnya kemampuan berbahasa mereka, tidak adanya contoh yang baik dari lingkungan, kurangnya motivasi dari wali kelas. Akhirnya penulis sadar bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan berharap bagi para pembaca maupun peneliti untuk melengkapi kekurangan dalam penelitian ini sehingga menjadi sempurna