Ruwaida, Ruwaida (2013) تحويل الجنس وآثاره في العبادة (دراسة مكتبية). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Ruwaida - PM - 2013) Ruwaida - PM - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang paling sempurna dalam penciptaannya. Dan sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam dua jenis yaitu laki-laki dam perempuan. Manusia yang lahir dalam keadaan normal, jenis kelaminnya sebagai pria atau wanita mempunyai satu kelamin berupa dzakar atan forj yang normal yang sesuai dengan organ kelamin dalam. Namun dalam kenyataannya ada beberapa manusia yang dilahirkan dengan memiliki dua jenis kelamin. Hal inilah yang menjadikan salah satu alasan mengapa manusia melakukan operasi pergantian kelamin dan alasan lainnya karena faktor psikologi atan munculnya perasaan ketidakcocokan antara jenis kelamin dan jiwanya. Dalam hal ini banyak mamusia yang salah memahami konteks pergantian kelamin, mana yang bertentangan dengan syariat Islam, mana yang dibolehkan dan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan setelah operasi terutama dalam ibadah. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pengertian pergantian jenis kelamin, hukum pergantian kelamin dan pengaruh pergantian kelamin terhadap ibadah Pendlitian ini merupakan kajian literatur dengan pendekatan normative. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, penulis berusaha mengumpulkan data-data baik dari sumber primer ataupun sekunder. Dalam mengumpulkan data-data tersebut penulis melakukan metode observasi (observational method) yang merupakan langkah awal untuk menjejaki, melibat dan mendapatkan data yang diperlukan dengan cara mengamati secara intensif buku-buku dan sumber data lainnya. Kemudian untuk mengumpulkan data selanjutnya penulis menggunakan metode dokumenter (written record). Setelah data terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan cara berpikir induktif (inductive method) untuk menentukan konsep pergantian jenis kelamin dalam pandangan hukum Islam yang biasa diaktualisasikan di dalamnya, selanjutnya dibantu dengan metode deduktif (deductive method) untuk menarik kesimpulan. Agar analisa yang disampaikan lebih mendalam, penulis melanjutkan analisanya dengan menggunakan teknik analisa deskriptif (description method). Dengan menggunakan metode di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, pertama: laki-laki yang sempurna jenis kelaminnya tidak dibalalkan untuk merubah jenis kelaminnya ke kelamin lain begitu pula dengan perempuan. Kedua: apabila ada seseorang yang mempunyai alat kelamin laki- laki dan perempuan maka dilihat yang lebih dominan, bolch melakukan operasi pergantian jenis kelamin naman ini bukan untuk merubah ciptaanNya melainkan untuk pengobatan. Ketiga: hukum-kumkum yang lahir setelah operasi pergantian kelamin seperti shalat, batas-batas aurat dan yang membatalkan wudlu mengikuti jenis kelamin setelah operasi bagi khunsta muskil, dan tetap hukumnya bagi khunsta ghairu musykil dan orang yang berjenis kelamin normal. Akhirnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih bagi penelitian selanjutnya dan untuk mencapai kesempurnaan diharapkan adanya kajian yang lebih mendalam tentang teori- teori pergantian jenis kelamin dan penerapannya dalam masyarakat pada umumnya.

View more statistics

View Item