Azizy, Satria Hibatal (2012) RESERVE REQUIREMENTS IN ISLAMIC BANKING SYSTEM: A CRITICAL SURVEY. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Satria Hibatul Azizy - HES - 2012)
Satria Hibatul Azizy - HES - 2012.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (76MB) |
Abstract
Dewasa ini, liberalisme dan westernisasi telah menyebar di seluruh umat manusia, tidak terkecuali umat Islam. Dalam hal ini, para ulama muslim kemudian mengupayakan sebuah solusi, yaitu upaya Islamisasi pengetahuan. Upaya ini berlangsung hampir di semua bidang kehidupan, termasuk bidang ekonomi, dan lebih khusus lagi sektor perbankan. Salah satu yang menjadi perhatian dalam upaya Islamisasi dalam sector perbankan adalah kebijakan cadangan wajib minimum di mana para ekonom muslim kontemporer memiliki perbedaan pendapat di dalamnya antara mengedepankan cadangan wajib sebagian atau cadangan wajib 100% sehingga perlu adanya sebuah analisa kritis mengenai perbedaan pendapat antara dua argument tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa itu cadangan wajib sebagian dan cadangan wajib 100% menurut ekonom muslim. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apa penyebab ekonom muslim berbeda pendapat dalam hal ini. Terakhir penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem cadangan wajib sebagian dan 100% berjalan di sistem perbankan Islam, Penelitian ini merupakan penelitian literatur di mana penulis menggunakan pendekatan ideasional untuk menyeleksi sumber-sumber bacaan yang ada untuk kemudian menemukan ide-ide dari para ekonom muslim mengenai cadangan wajib minimum. Adapun penulis menggunakan metode induktif dan deduktif untuk mengkaji dan menelaah pemikiran para ekonom muslim mengenai cadangan wajib minimum. Kemudian penulis berusaha untuk memilah pemikiran-pemikiran tersebut dan mengklasifikasikannya secara kritis dengan metode analisis kritis. Dalam memandang cadangan wajib minimum, mayoritas ekonom muslim terbagi kepada dua pendapat. Pendapat pertama, yang diwakili oleh Umer Chapra, Nejatullah Siddiqi, Monzer Kahf, Afzalurrahman dan Mohamed Ariff memandang bahwasanya sistem cadangan wajib yang paling tepat bagi sistem perbankan Islam adalah sistem cadangan wajib sebgian. Cadangan tersebut berfungsi untuk memastikan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap nasabah yang menyimpan uang. Selain itu, cadangan wajib tersebut dapat berguna bagi bank sentral sebagai salah satu instrumen moneter untuk mengatur jumlah uang beredar. Mereka yang setuju dengan pendapat ini berdalih bahwa redistribusi kesejahteraan dapat tercapai dengan adanya ekspansi kredit yang berupa pembiayaan produktif, seperti mudharabah dan musyarakah. Pendapat kedua, yang diwakili oleh Mabid Ali Al-Jarhi, Mohsin S Khan, Abbas Mirakhor dan Mahmoud Abu Saud merekomendasikan penggunaan cadangan wajib 100 persen. Menurut mereka, sistem cadangan wajib sebagian sangat rentan terhadap ketidakstabilan perekonomian. Ekspansi kredit yang ada pun terkadang berlebihan, sehingga menimbulkan inflasi yang tidak stabil. Menurut mereka, cadangan wajib sebagian sangat rentan terhadap riba, sehingga sangat diharamkan. Asumsi mereka, cadangan wajib 100 persen membawa kepada kestabilan perekonomian. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan, sehingga butuh untuk dilengkapi. Setidaknya, penelitian ini dapat memberikan konstribusi keilmuan bagi terhadap perkembangan ilmu ekonomi Islam, khususnya dalam hal cadangan wajib minimum dalam sistem perbankan Islam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 300 – Ilmu Sosial > 330 - Ekonomi > 336 Keuangan publik |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 03:48 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 03:48 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4275 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |