Komoditas perkebunan merupakan salah satu indikator pertumbuhan pendapatan ekonomi di Indonesia, tercatat bahwa pada tahun 2013 jumlah ekspor Indonesia mencapai $ 29,476 Million dollar. Salah satu komoditas perkebunan yang menjadi keunggulan Indonesia adalah industri karet. Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar setelah Thailand, dan diikuti oleh negara tetangga seperti Malaysia. Seperti halnya masalah karet yang terjadi di Indonesia pada tahun 2013, dengan menurunnya nilai ekspor karet Indonesia dimata dunia, hal ini disebabkan karena adanya beberapa permasalahan, baik karena banyaknya petani karet yang kecewa akan harga karet alam yang menurun drastis, dan banyaknya petani karet yang beralih ke industri kelapa sawit. Maka, melihat permasalahan ini, perlu adanya solusi untuk mengentaskan masalah tersebut, khususnya dengan memasukkan konsep global value chain sebagai alat untuk menambahkan nilai jualbeli produksi karet agar dapat bersaing di indutri komoditi global, karena dengan memanfaatkan konsep global value chain,penulis menilai bahwa nilai suatu barang akan lebih baik dibandingkan dari sebelumnya, mengolah konsep design product, marketing product, dan technology improvement dari alat produksi pengolahan tersebut, dimana pembagian kegiatan tersebut dilakukan di tempat yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memberikan gambaran secara umum bahwa karet di Indonesia dapat berkembang dan menjadi salah satu ekspor unggulan dimasa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan melakukan penelitian survei. Peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi kegiatan dengan menganalisis data-data terkait karet yang berkembang di Indonesia. Hasil penelitian berdasarkan teknik wawancara dan observasi membutktikan bahwa konsep global value chain sudah diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia, salah satu nya adalah perusahaan PT Djambi Waras Jujuhan yang merupakan anak perusahaan dari PT Kirana Megatara. Dengan meningkatkan system pengolahan karet yang dikombinasikan dengan relation between company menjadikan hasil barang jadi karet Indonesia dapat memasuki pasar bebas internasional di Seikom Singapura, dan pasar di Amerika Serikat. Maka dari itu, penelti mengharapkan bahwa konsep global value chain dapat memberikan solusi dari keterpurkan indsutri karet di Indonesia. Kata Kunci: Global Value Chain, Karet, PT Djambi Waras Jujuhan.