Munawar, Sofyan (2015) تولية المرأة القضاء عند يوسف القرضاوى. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Sofyan Munawar - PM - 2015) Sofyan Munawar - PM - 2015.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB)

Abstract

Pada dasarnya Hakim Perempuan termasuk dalam permasalahan kontemporer (Masail Fiqhiya Mu'ashiroh) penting untuk dikaji baik dimasa lampau ataupun zaman sekarang. Hal ini disebabkan persoala: Hakim Perempuan menjadi polemik diantara para Fuqoha baik Klasik maupun saat ini. Sehingga muncul fatw boleh ataupun tidak boleh atau haram. Dengan melihat waktu zaman dan kemampuan (Potensi) Perempua untuk menjadi hakim ditambah dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat mayoritas Perempuan sert kemampuannya dibidang kehakiman. Para Ulama berbeda pendapat dalam hukum Hakim Perempuan, karen syarat dari Hakim Perempuan yang terutama adalah beribadah kepada Allah SWT, Menjadi Ibu dari anak anaknya, menjadi istri dan bertanggung jawab dari anggota masyarakat. Adapun dari keanggotaan masyaraka antara lain ialah bertugas amar ma'ruf nahi munkar. Sementara Hakim Perempuan adalah tugas terakhir da tugas (kewajiban) yang lainnya. Kematangan, kedewasaan, kemampuan serta tidak membawa mudharat yan berkelanjutan bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya maka tidak apa-apa. Adapun tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tentang Hukum Hakim Perempuan menurut Yusu Qaradhawi kemudian aplikasinya pada permasalahan kontemporer. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur (pustaka). Yaitu dengan pendekatan normatif sumber sumber pustaka untuk mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Dalam membaha permasalahan tersebut dan untuk mencapai tujuan yang dimaksud, digunakan metode pengumpulan data-dat baik Primer maupun Sekunder dengan menggunakan Metode Observasi dengan mengamati buku-buku yan dengan pembahasan serta data-data dari berbagai sumber. Selanjutnya Peneliti menggunakan metod dokumenter untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan setelah data-data terkumpul maka dianalisa denga metode deduktif untuk menemukan metode Yusuf Qaradhawi dalam berijtihad dan aplikasinya pad permasalahan fiqh kontemporer dengan merujuk pada Al-Qur'an, As-sunnah dan selanjutnya Peneli menggunakan metode induksi untuk menarik kesimpulan. Dalam pembahasan ini Peneliti menganalisa dan menemukan bahwa metode Ijtihad yang dipraktekka oleh Yusuf Qaradhawi adalah Ijtihad Intiqa'i, yaitu dengan memilih suatu pendapat dari berbagai pendapa terkuat yang terdapat warisan Fiqh Islam yang penuh dengan fatwa dan putusan hukum dan yang kedua adala Ijtihad Insya'i yaitu pengambilan intisari hukum dari suatu persoalan yang belum pernah dikemukakan tentan hakim Perempuan dengan melihat zaman dan kematangan (profesional) dari pribadi perempuan tersebut sesu: dengan hukum-hukum syari'at. Adapun Yusuf Qaradhawi di dalam fatwa ini membolehkan perempuan menjad Hakim dengan beberapa Syarat-syarat yang tidak mudah dan tidak semua Perempuan dapat memenuhi syara syarat tersebut. Syarat-syaratnya antara lain ialah mendapatkan izin dari suami tersebut, taat kepada Allah SW dan Rasullah SAW, mengutamakan kewajiban-kewajiban sebagai istri dari suami dan ibu bagi anaknya terlebi dahulu sebelum menjadikan dirinya sebagai hakim. Demikianlah penelitian ini dapat disimpulkan dan disini penulis sadar bahwa penelitian ini mas banyak kekurangan dan sangatlah jauh dari kesempurnaan. Karena kurangnya ilmu dan wawasan yang dimilil penulis dan semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi pa penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Dan hanya kepada Allah SWT lah kita meminta pertolonga yang lurus.

View more statistics

View Item