Siregar, Maulud (2000) تعليق الطلاق عند ابن حزم وابن تيمية ( دراسة مقارنة ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Maulud Siregar - PM - 2000)
Maulud Siregar - PM - 2000.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (10MB) |
Abstract
Talaq ialah putus hubungan perkawinan antara suami dan istri, sedangkan ta'liq talaq ialah suatu perceraian yang digantungkan kepada sesuatu syarat, misalnya jika engkau ke rumah si anu, maka kamu tertalaq. Dan ta'liq talaq terbagi dua yaitu: 1. Ta'liq Qosami yang mengandung pengertian sumpah. 2. Ta'liq Syartı yaitu yang mengandung maksud untuk menjatuhkan talaq ketika sesuatu yang disyaratkan dalam sighot itu menjadi kenyataan. Dan kedua jenis ta'liq itu menurut Jumhur ulama mengakibatkan talaq jatuh, yang menurut Ibnu Hazm talaq seperti itu tidak jatuh talaqnya. Sedangkan Ibnu Taimiyah berpendapat talaq berta'liq yang didalamnya terkandung maksud sumpah (qosam) tidak jatuh, maka wajib membayar kifarat apabila yang disumpahkannya itu menjadi kenyataan, dan menurut Ibnu Taimiyah talaq dengan ta'liq syarti jatuh ketika apa yang dita'liqkan itu menjadi kenyataan. Maka untuk mengetahui jatuh tidaknya talaq atau ta'liq talaq menurut Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyah, perfu diadakan penelitian dengan metodologi ilmiyah untuk mengungkap pendapat Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyah mengenai ta a'liq talaq, terutama masalah jatuh atau tidaknya talaq tersebut dan syarat-syarat jatuhnya ta'liq talaq. Kehujjahan mereka dan fatwa-fatwanya yang didasarkan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits dengan demikian akan jelas pola fikir Ibnu hazm dan Ibnu taimiyah terhadap ta'liq talaq. Untuk dapat tercapainya tujuan dimaksud oleh pembahas maka digunakanlah beberapa metodologi penelitian seperti metode historik, untuk mengetahui sejarah hidup Ibnu hazm dan Ibnu taimiyah serta pola fikirnya. Kedua, metode induktif untuk mengetahui jatuh tidaknya talaq yang diambil Ibnu hazm dan Ibnu taimiyah dan alasannya serta untuk menerangkan pendapatnya mengenai ta'liq talaq. Ketiga, metode komperatif, untuk membandingkan pandangan Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyah mengenai Ta'liq talaq sehingga tercapailah suatu penelitian yang benar. Maka dengan ketiga metode tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ta'liq talaq menurut Ibnu Hazm ialah tidak jatuh talaqnya sekarang ataupun setelahnya. Melainkan, itu sebagai peringatan terhadap vang bersangkutan yaitu istri. Sedangkan Ibnu Taimiyah berpendapat 1. Apabila ta'liq itu berbentuk qosam yakni mengandung pengertian sumpah maka tidak jatuh talaqnya, akan tetapi wajib membayar kifarat apabila yang disumpahkannya itu menjadi kenyataan, kifaratnya ialah memberi makan, pakaian kepada 10 orang miskin, jika tidak sanggup hendaklah ia berpuasa 3 hari. 2. Apabila ta'liq talaq itu berbentuk syarti maka talaqnya jatuh ketika apa yang dita'liqkan itu menjadi kenyataan. Begitulah kesimpulan yang dicapai oleh pembahas setelah melakukan penelitian, tetapi itu semua masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan kepada para pembaca dan peneliti selanjutya untuk dapat menyempurnakan dan meneliti yang lebih mendalam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 09 Nov 2024 02:30 |
Last Modified: | 09 Nov 2024 02:30 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4333 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |