Fachrudin, Moh. Idrus (2005) دور الأمة اليهودية في الحركة الصهيونية (دراسة تاريخية). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Moh. Idrus Fachrudin - SAA - 2005)
Moh. Idrus Fachrudin - SAA - 2005.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) |
Abstract
Bangsa Yahudi adalah bangsa Israel, sedangkan Israel adalah gelar dari Nabi Ya'qub AS, putra dari Nabi Ishaq AS, dan cucu dari Nabi Ibrahim AS. Pada awalnya, Israel hanyalah sebuah kelompok yang terdiri dari suku-suku, lalu ia menjadi sebuah kerajaan. Setelah terbebas dari perbudakan di Mesir, mereka menaklukkan negeri Kan'an. Sejarah Yahudi mencapai masa keemasannya pada masa Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS, sedangkan masa yang paling menyedihkan dalam sejarahnya adalah masa perbudakan selama di Mesir dan di Babilonia (586 SM), serta masa penyerangan Romawi (70 M). Pada tahun 1897, atas ide seorang jurnalis Yahudi Theodore Hertzl yang prihatin atas kondisi saudara seketurunannya yang sering mendapatkan perlakuan diskriminatif di berbagai negara, terbentuklah organisasi berskala Internasional, Zionisme, untuk mendirikan negara Israel. Oleh karenanya, pembahasan sederhana ini bertujuan untuk mengetahui sejarah gerakan Zionisme, yang mencakup awal mula, tujuan dan strategi gerakan Zionisme serta sejauh mana peranan ummat Yahudi dalam gerakan Zionisme tersebut. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan metode historik; untuk mengetahui sejarah gerakan Zionisme Internasional, metode deskriptif; untuk menggambarkan perkembangan gerakan Zionisme, metode analitik; untuk menganalisa sejauh mana peranan ummat Yahudi dalam sejarah perkembangan Zionisme, serta metode induktif; untuk sampai pada kesimpulan. Dari kajian sederhana ini dapat diketahui bahwa 'Zionisme' berasal dari kata Ibrani "Zion" yang artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama "Zion", terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, "Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki "Tanah yang Dijanjikan'. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion". Zion di kemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri. Zionisme bukanlah agama Yahudi itu sendiri melainkan suatu gerakan politik yang bertujuan untuk mengembalikan bangsa Yahudi ke Palestina Tanah yang Dijanjikan' (gerakan politik yang berkedok agama). Maka bisa disimpulkan bahwa seorang Zionis tidak harus beragama Yahudi, akan tetapi ia termasuk kedalam kategori Yahudi, dan maka dari itu tidak ada perbedaan antara seorang Zionis dan kaum Yahudi, sebagaimana tidak ada perbedaan antara bangsa Arab dan Nasionalisme Arab. Dalam mencapai tujuannya mereka menggunakan berbagai macam strategi, di antaranya dengan menguasai perekonomian dunia, menghancurkan faham-faham keagamaan, menyebarkan faham Atheisme serta menguasai media informasi dunia. Akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa tidak setiap Yahudi adalah Zionis tetapi setiap Zionis adalah Yahudi, maka peran ummat Yahudi dalam gerakan Zionisme adalah sangat besar. Demikianlah kesimpulan yang dicapai dalam pembahasan ini, tentu masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan pada para pembahas selanjutnya untuk membahasnya secara lebih sempurna dan mendalam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 09 Nov 2024 03:12 |
Last Modified: | 09 Nov 2024 03:12 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4359 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |