Mardiansyah, Muhamad (2013) تنفيذ المشاركة في بيت المال والتمويل ) دراسة حالة في بيت المال والتمويل رابطة أسرة المعهد دار السلام كونتور فرع فونوروكو في بالونج سنة ٢٠١٢ ). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Muhamad Mardiansayah - HES - 2013) Muhamad Mardiansayah - HES - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Musyarakah merupakan salah satu produk atau jasa perbankan Islam (Perbankan Syariah) yang diperbolehkan oleh syariat Islam baik melalui Al-Qur'an dan Al-Hadist. Musyarakah merupakan kontrak usaha antara dua pihak dalam hal modal dan tenaga yang terdapat dalam Lembaga Keuangan Syariah. Baitul Mal wat Tamwil merupakan salah satu lembaga keuangan syari'ah yang bebas bunga dengan menggunakan prinsip bagi hasil (profit/loss sharing). Prinsip baği hasil merupakan karakteristik utama yang membedakan Baitul Mal wat Tamwil dengan lembaga keuangan konvensional. Hal ini menunjukkan bahwasanya sistem bagi hasil musyarakah belum sepenuhnya menguasai dalam pembiayaan yang dijalankan oleh Baitul Mal wat Tamwil, ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat akan prinsip musyarakah masih kurang. Penulis ingin membahas lebih lanjut tentang musyarakah di BMT IKPM Gontor, yang bertujuan untuk membahas karakteristik dan pelaksanaan musyarakah di Lembaga Keuangan Syariah. Untuk kesuksesan penelitian tersebut, penulis memilih salah satu cabang BMT IKPM Gontor yang ada di Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif eksploratif. Guna pembahasan lebih mendalam sehingga dapat mencapai tujuan yang dimaksud, maka penulis mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder. Dalam mengumpulkan data-data tersebut penulis menggunakan Metode Observasi (Observation Method) yang merupakan langkah awal untuk menjajaki, melihat dan mendapatkan data secara langsung yang diperlukan. Kemudian penulis menggunakan Metode Dokumenter (Written Record) dan Metode Wawancara (Interview Method). Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan cara berfikir Induktif (Inductive Method) untuk menemukan konsep musyarakah menurut Lembaga Keuangan Islam yang bisa diaktualisasikan didalamnya, selanjutnya dibantu dengan cara berfikir Deduktif (Deductive Method) untuk menarik suatu kesimpulan. Agar analisa yang disampaikan lebih mendalam, penulis melanjutkan analisanya dengan menggunakan Teknik Analisa Isi (Content Analysis Method) guna menemukan konsep dan mekanisme yang jelas tentang musyarakah di Baitul Mal wat Tamwil. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah di BMT IKPM Gontor Ponorogo mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: pembiayaan yang dijalankan hanya berdasar pada syariat Islam dan berdasar pada kebutuhan mitra, dan adanya saling tolong menolong. Produk yang banyak diterapkan adalah pembiayaan musyarakah. Pengawasan dan evaluasi dilakukan mulai dari awal terjadinya akad sampai berakhirnya akad. Dalam jaminan dan jangka waktu musyarakah sesuai kebutuhan mitra dan tidak memberatkannya. Adapun dalam proses pelaksanaannya, dalam menawarkan pembiayaan musyarakah, pihak BMT berhubungan langsung dengan mitra yang ada di dalam pasar. Berarti petugas BMT mendatangi mitra tersebut guna menjelaskan dan menawarkan pembiayaan musyarakah tersebut. Setelah mengetahui pembiayaan musyarakah ini, maka mitra akan mengajukan pembiayaan musyarakah guna menambah modal usaha mereka. Dari adanya pengajuan pembiayaan tersebut, mitra dianalisa. Dalam hal ini, mitra harus mendaftarkan dirinya atas nama individu atau koperasi dengan memenuhi syarat-syarat pembiayaan musyarakah dan melakukan akad di kantor Baitul Mal wat Tamwil. Apabila ada keuntungan dari usaha, maka keuntungan tersebut dibagikan kepada kedua belah pihak sesuai dengan porsi kontribusi kedua belah pihak dalam bentuk prosentase yang telah disepakati dan kerugian ditanggung bersama. Penulis menyadari bahwa ini hanyalah penelitian sederhana yang didalamnya masih banyak kekurangan tentang mekanisme musyarakah di Baitul Mal wat Tamwil khususnya di BMT IKPM Gontor, dan butuh pembahasan yang lebih mendalam, Penulis berharap adanya masukan, dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis, pembaca, dan para petugas lembaga keuangan Islam untuk lebih mengembangkan sistem musyarakah.

View more statistics

View Item