Junaidi, Muhammad Faruq (2009) RECONSTRUCTION OF RELIGIOUS THOUGHT IN ISLAM ACCORDING TO MUHAMMAD IQBAL AND MUHAMMAD ABDUH. A COMPARATIVE STUDY. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Muhammad Faruq Junaidi - AFI - 2009)
Muhammad Faruq Junaidi - AFI - 2009.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) |
Abstract
Salah satu isu paling banyak diperbincangkan dalam dunia Islam kekinian adalah isu rekonstruksi pemikiran agama dalam Islam. Yang menyangkut di dalamnya tajdid atau pembaharuan, revivalisme atau pembersihan ajaran ajaran islam dari bid'ah khurafat dan mengembalikannya seperti ajaran Rasul dan sahabat, reinterpretation atau penafsiran kembali sumber sumber hukum, dan modernisme sebuah upaya untuk menjadikan agama Islam survive di dunia modern. Khususnya dalam konteks sosial dan keagamaan. Isu-isu tersebut muncul ke permukaan di kalangan cendekiawan Islam setelah dunia Islam terhenyak dan sadar pada kemunduran ummat pada abad ke-18. Akan tetapi bagaimana umat Islam memahami konteks pembaharuan dalam Islam dan memberika porsi yang proposional dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Dalam hal ini adalah membersihkan noda noda dalam agama dan mengerjakan ajaran Islam yang murni akan tetapi tetap bisa eksis dalam dunia modern ini dan mengisinya dengan semangat Islami tanpa harus kehilangan identitas sebagai Muslim. Maka dari itu, dalam penelitian ini, penulis mengambil dua figur yang erat kaitannya dengan pergerakan pembaharuan dalam Islam yaitu Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal. Dua pionir dalam bidang hukum, pendidikan, politik dan kesusateraan yang menyangkut pergerakan pembaharuan dalam tubuh Islam. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan metode analisa data-data perpustakaan antara tiga variabel, rekonstruksi pemikiran dalam Islam, Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal dan mengkombinasikan kedua pemikiran pionir dengan comparative method, atau metode perbandingan yang akhirnya menemukan posisi keduanya, persamaan, dan perbedaan dalam lingkup dasar pemikiran dan langkah- langkah keduanya dalam merekonstruksi pemikiran dalam Islam. Sedangkan dalam upaya pengutuhan pembahasan, peneliti menggunakan historical approach atau pendekatan sejarah. Setelah melalui analisa dan kajian mendalam, penulis menyimpulkan bahwasanya kemunduran umat Islam pada abad ke 18 yaitu ditandai dengan jatuhnya khilafah Islamiyah, dan beberapa kerajaan besar di India, Parsi, Spanyol dan terahir jatuhnya Mesir ketangan Napoleon Bonaparte adalah disebabkan kejumudan umat Islam itu sendiri. Kebekuan pemikiran dan perpecahan internal. Maka dari itu, Muhammad Abduh mengajukan gagasannya dalam upaya mengembalikan umat Islam kepada masa keemasannya dengan jalan membasmi bidah khurafat, membuka pintu Ijtihad, memodernisasi pendidikan, dan mengkaji kembali teks teks sumber hukum Islam dan disesuaikan dengan semangat kemodernan. Sedangkan Muhammad Iqbal mengajukan proposal pembaharuan melalu jalur politik, diplomasi, dan pendidikan mental generasi muda agar bisa mengambil semangat kemajuan Barat akan tetapi tanpa kehilangan identitasnya sebagai seorang Muslim. Terkait pembatasan fokus penelitian ini, penulis merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti langkah-langkah Muhammad Iqbal dalam pembinaan mental generasi muda Islam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 02:02 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 02:02 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4408 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |