Mansur, Muhammad Hafidz (2008) رفع عيسى المسيح عند الديانة النصرانية والإسلام ) دراسة المقارنة ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Muhammad Hafidz Mansur - SAA - 2008)
Muhammad Hafidz Mansur - SAA - 2008.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
Kelahiran Nabi Isa ke dunia ini merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa sekaligus keajaiban dari Allah SWT, sebagaimana kelahiran manusia pertama yaitu Nabi Adam AS yang tiada beribu dan berbapak, begitu juga Isa lahir dari seorang wanita suci bernama Siti Maryam, walaupun tidak disentuh oleh lelaki siapapun namun Allah meniupkan roh ke janin yang Dia ciptakan didalamnya. Namun terdapat perbedaan Sejarah yang nyata tentang akhir dari ceritanya dalam pemahaman antara Nashrani dan Islam khususnya tentang pengangkatan Nabi Isa. Yang sampai sekarang masih diperdebatkan dan keyakinan ini justru dijadikan doktrin dalam agama Kristen. Dan masih terdapat perbedaan sampai sekarang ini. Dan keyakinan ini menjadi sebuah ajaran pokok pada agama Nashrani. dan dalam keyakinan Islam bahwa kenaikan Isa tidak secara badan tetapi hanya ruhnya saja. Tujuan Penulis dari kajian ini ingin memperdalami bab yang berbeda pendapat mengenai pengangkatan Isa Al Masih agar umat Islam tidak terpengaruh dengan ajaran ajaran yang menyeleweng mengenai pengangkatan Isa Al Masih dan untuk membeberkan keyakinan yang benar tentang hal pengangkatan Isa Al Masih. Dalam kajian ini penulis menggunakan study literer yang merujuk kepada literatur- literatur Kristen dan Islam dari kedua kitab suci, pembahas untuk pertama kalinya menggunakan metode analitik untuk mengambil kesimpulan yang lebih khusus dan metode diskriptif - komperatif yaitu yang membandingkan masalah-masalah yang berbeda. Dari kajian diatas penulis mendapatkan Perbedaan besar dari kedua agama itu kejadian pada akhir hidup Al Masih. Agama Nashrani berkeyakinan bahwasannya Al Masih mati disalib untuk menebus dosa umatnya, maka penyalibannya menjadi sebuah rahmah untuk pengampunan dosa. Sedangkan Islam berkeyakinan bahwa Al Masih tidak mati disalib namun Allah meyerupainya dengan salah satu dari murid muridnya yang murtad Yahuda, Dan perbedaan yang lainnya, menurut keyakinan Nashrani bahwa Al Masih di kuburkan setelah penyalibannya dan kebangkitannya setelah tiga hari dan menampakkan dirinya didepan manusia. Sedangkan Islam tidak sependapat dengannya karena Al Masih tidak pernah mati disalib melainkan Allah mengangkatnya dan tidak ada keyakinan tentang Kebangkitan Al Masih didalam Islam dan pengangkatan Isa Al Masih menurut agama Nashrani terjadi setelah bangkitnya dari kubur dan pengangkatannya kelangit itu jasmani dan ruhani kemudian duduk disebelah kanan Allah di Surga. Sedangkan pengangkatan Al Masih menurut pandangan Isiam terbagi atas dua pendapat, Pendapat Pertama; " bahwa pengangkatan Al Masih ke langit setelah penyelamatan dari penyaliban". Sedangkan Pendapat Kedua; bahwa Al Masih setelah selamat dari penyaliban la hidup di bumi untuk beberapa hari kemudian meninggal pada manusia maka Allah mengangkat ruhnya kepada Allah Ta'alaa. Akhirnya dari penelitian yang sederhana ini penulis berharap kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengupas lebih dalam lagi tentang kenaikan Isa Al Masih menurut agama Islam dan Kristen supaya dapat ditemukan pembahasan yang lebih rinci lagi tentang kenaikan Isa Al Masih. Semoga kajian yang sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat memberi manfaat bagi khazanah keilmuan Islam khususnya dalam ilmu perbandingan agama.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 02:12 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 02:12 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4414 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |