Kurniawan, Muhammad Irfanudin (2008) عصمة الأئمة عند الشيعة الإثني عشرية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Muhammad Irfanudin Kurniawan - SAA - 2008) Muhammad Irfanudin Kurniawan - SAA - 2008.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB)

Abstract

Sudah sangat maklum bahwa syi'ah itsna 'asyariyah merupakan kelompok syi'ah terbesar dan terbanyak pengikutnya, kelompok ini juga disebut dengan Imamiyah Tujuan utama mereka adalah membentuk masyarakat yang kuat dengan petunjuk Tuhan setelah wafatnya Rasul, dan mereka menyakini bahwa Ali ra merupakan orang yang paling berhak untuk menjadi khalifah karena Rasul Saw dalam pandangan mereka telah berwasiat dengan hadits Ghaadir Khum waktu kembali dari haji Wada, yaitu bahwasanya Ali ra mempunyai kedudukan seperti Nabi Harun as terhadap Nabi Musa as, oleh karena itu kedudukan Ali ra dengan wilayahnya sama dengan kedudukan Rasul Saw dengan nubuwwahnya. Jika nubuwwah harus dengan 'ismah maka Wilayah juga demikian, 'ismah Imam menjadi suatu keharusan karena Allah sudah menutup para nabi dan membiarkan para syaitan dan iblis menggoda manusia, padahal manusia memiliki dua potensi yang saling bertentangan yaitu fujur dan takwa. Allah dalam pandangan mereka menjadi tidak adil jika la menutup para nabi dan membiarkan syaitan hidup sampai hari kiamat. Sebagai bukti keadilan Tuhan, maka la mengutus para Imam untuk memberi pencerahan kepada dunia. Dalam hal ini, penulis bermaksud untuk mengetahui 'ismah para Imam dalam pandangan Syi'ah Itsna 'Asyariyah, dengan menggunakan penelitian literer yaitu sebuah penelitian yang menggunakan sarana buku yang dikarang ulama Syi'ah dan Ahlu Sunnah, beserta dalil dari ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Dan untuk menganalisis data tersebut, maka penulis menggunakan metode analitik kritis untuk menerangkan Syi'ah, pengertian, perkembanganya, golongan dan ismah baik pengertian, sebab, dan sejarah kemunculannya, serta keterangan tentang keutamaan para iman dari para nabi dan malaikat serta kritik tentang dalil 'ismah dari Ahlu Sunnah. Dari penelitian di atas, peneliti dapat menyimpulkan, bahwasanya 'ismah Imam menurut Syi'ah Itsna 'Asyariyah adalah bahwa seluruh para imam yang berjumlah dua belas itu ma'sum dari salah dan lupa, dan dosa baik besar maupun kecil sehingga seluruh perkataan dan perbuatannya adalah benar meskipun mereka tidak mendapatkan wahyu dari Allah. Ismah tersebut merupakan hal yang mutlak bagi para Imam karena mereka merupakan penerus para nabi sehingga ketaatan terhadap mereka merupakan sebuah keharusan. Jika mereka tidak memiliki sifat 'ismah pasti akan mewariskan kesalahan kepada semua umat manusia. Mereka dengan 'ismahnya harus berada pada derajat yang tinggi dari manusia pada umumnya dalam hal : Ilmu, ketakwaan, keberania, kemuliaan, 'iffah dan semua akhlak yang utama dan sifat yang terpuji. Sungguh, ini sebuah akidah yang sangat berlebihan, yang meyakini 'Ismah untuk para Imam, apalagi meyakini mereka melebihi kapasitasnya sebagai manusia. Kesesatan aqidah mereka karena, imam memiliki sifat uluhiyah dan rububiyah diantaranya tauhid merupakan bagian dari wilayah imam, asas diterimanya pekerjaan juga tergantung keyakinanya terhadap wilayah, Imam adalah pemilik dunia dan akhirat sehingga dia bisa berbuat apa saja, keyakinan ini sungguh sebuah keyakinan yang sesat karena mereka menggunakan ayat ayat tentang Imamah, kesucian dan bersumpah atas namanya dan hadits tsaqolain yang berisi keutamaan Al Qur'an dan Itrohnya dengan penafsiran yang sangat jauh dari kaidah kaidah tafsir bahkan mereka menta'wilkanya dengan ta'wil ba'id. Peneliti sadar bahwa hasil yang dicapai belum maksimal, oleh karena itu peneliti mengharapkan dari peneliti selanjutnya untuk membahas tentang hal ini dengan lebih baik dan lebih sempurna.

View more statistics

View Item