Jamaluddin, Muhammad (2009) إرث الولد المتبنى عند قانون المدني الإندونيسي و الحكم الإسلامي (دراسة مقارنة). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Muhammad Jamaluddin - PM - 2009)
Muhammad Jamaluddin - PM - 2009.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Pewarisan merupakan langkah-langkah penerusan dan pengoperan harta peninggalan baik berwujud maupun tidak berwujud dari seorang pewaris kepada ahli warisnya. Berdasarkan Hukum waris Islam dan hukum waris perdata, anak-anak dari pewaris merupakan golongan ahli waris yang utama, artinya lain-lain sanak keluarga tidak menjadi ahli waris bila pewaris meninggalkan anak-anak. Keinginan untuk mempunyai anak adalah naluri manusiawi dan alamiah. Akan tetapi kadang-kadang naluri tersebut terbentur pada takdir Ilahi, dimana kehendak mempunyai anak tidak tercapai. Pada umumnya manusia tidak akan puas dengan apa yang dialaminya, sehingga berbagai usaha untuk memenuhi kepuasan tersebut. Dalam hal kepemilikan anak, usaha yang pernah mereka lakukan adalah mengangkat anak (adopsi). Yang mana adopsi menyebabkan adanya pewarisan harta nantinya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas tentang kewarisan anak angkat dan sebab di bolehkannya adopsi. Adapun tujuan dari bahasan ini adalah untuk mengetahui tentang pengertian adopsi, sebab di bolehkannya mengadopsi, dan kewarisan anak angkat menurut hukum perdata Indonesia dan hukum Islam, serta membahas letak perbedaan dan persamaan diantara kedua hukum tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur dengan menggunakan metode pendekatan sosioalogis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode abservasi dan dokumenter untuk mengetahui pengertian adopsi dan sebab di bolehkannya adopsi, dan kewarisan anak yang di adopsi antara kedua hukum tersebut, sedang teknik analisa data yang di gunakan dengan cara berfikir induktif dan dedukatif yang kemudian di analisa dengan teknik komparatif deskriptif dalam mengambil kesimpulan. Dari hasil yang di dapat menunjukkan bahwa adanya kesamaan arti adopsi yaitu mengangkat anak orang lain sebagai anak sendiri, dan alasan yang mendasari pengangkatan anak adalah untuk kebaikan dan kesejahteraan anak yang di angkat, dan adanya perbedaan yang jelas dalam kewarisan anak angkat antara hukum perdata Indonesia dengan hukum Islam bahwa hukum perdata Indonesia memberikan hak waris kepada anak angkat, sedangkan dalam hukum Islam anak angkat tidak memiliki hak waris hanya dalam bentuk wasiat atau hibah. Peneliti mengharapkan bagi siapa saja yang ingin mengadopsi anak hendaknya dengan maksud untuk kesejahteraan anak, tanpa memberikan hak layaknya anak kandung.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 02:43 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 02:43 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4429 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |