Shobirin, Muhammad (1997) فكر ابن القيم في الفتوى عن طريق الاجتهاد. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Muhammad Shobirin - PM - 1997)
Muhammad Shobirin - PM - 1997.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (22MB) |
Abstract
Ibnul Qoyyim adalah seorang ulama mujtahid yang terkenal setelah wafatnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dalam pendidikan beliau tentang fatwa, ada beberapa prinsip yang berbeda dengan pandangan para ulama mujtahid. Yang mana para ulama mujtahid pada zaman itu memandang bahwa fatwa yang dikeluarkan oleh mujtahid tidak berubah walau illahnya mengharuskannya untuk berubah. Sementara beliau memandang bahwa fatwa itu dapat berubah sesuai dengan perubahan keadaan, tempat, kebiasaan dan niat. Hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan pada zaman itu, dimana sebelum kelahiran belaiu, pintu ijtihad lebih banya tertutup sehingga para ulama hanya mengandalkan taqlid. Dapun tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui secara detail tentang pemikiran beliau dalam fatwa yang dikeluarkan oleh seorang mujtahid, khususnya yang berkenaan dengan berubahnya fatwa sesui dengan berubahnya illah yang menyertainya, Serta adakah perbedaan yang mendasar antara metode ijtihad beliau dengan para ulama mujtahid ketika itu. Dalam kajian ini penulis menggunakan dua metode, yaitu Historical Method yang digunakan untuk mengungkap sejarah dan latar belakang hidup Ibnu Qoyyim dan sumber-sumber yang berkenaan dengan fatwa dan ijtihad. Sedang metode kedua adalah Descriptive Method untuk memaparkan beberapa pemikiran beliau tentang fatwa dan ijtihad serta pandangan para ulama mujtahid terhadap fatwa. Pada akhir pembahasan ini, penulis mendapati bahwa metode pembahasan Ibnul Qoyyim dalam faatwa dan ijtihad tidak berbeda dengan metode fatwa dan ijtihad para ulama ketika itu yang berasaskan pada Ushul ijtihad yang empat, yaitu Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas. Cuma beliau lebih menitik beratkan pada maqasid at tasyrik yang selalu mengutamakan kepada mashlahat manusia. Juga penulis menemukan bahwa Ibnul Qoyyim memandang fatwa dapat berubah sesuai dengan berubahnya tempat, keadaan, kebiasaan dan niat. Terakhir penulis menyarankan kepada pembaca bahwa dalam tulisan masih banyak yang perlu untuk disempurnakan, khususnya tentang kebenaran pendapat Ibnu Qoyyim yang mengedepankan mashlahat manusia. Sementara dalam syariat ijtihad itu tidak dapat dihapus dan menghapus ijtihad yang lain. Dan adakah hukum Islam itu dapat berubah- ubah. Wallahu A'lam.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 03:50 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 03:50 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4458 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |