Sundari, Sundari (2003) العلاج بالبول في الشريعة الإسلامية ) دراسة مكتبية ). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
FILE TEXT (Sundari - PM - 2003)
Sundari - PM - 2003.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (67MB) |
Abstract
Ilmu pengetahuan semakin berkembang sejalan dengan dengan perubahan zaman. Perubahan terjadi dalam segala hal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan secara keseluruhan maupun dalam bidang teknologi yang kesemuanya ditujukan dan dimaksudkan untuk kepentingan umat manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diantaranya mampu menghasilkan penemuan baru terlebih dalam bidang kedokteran seperti: administrasi pengobatan baik dari metode, alat-alat serta macam-macam pengobatan, akan tetapi kemajuan tersebut belum bisa menjawab permasalahan kedokteran karena tidak semua penyakit bisa disembuhkan dengan cara medis. Kegagalan dalam pengobatan bukan hanya disebabkan oleh cara pengobatan atau alat-alat tetapi kadang-kadang dokter menjadi factor kesalahan dalam praktek pengobatan, dari fenomena tersebut nampak bahwa pengobatan dengan cara medis tidak memperhatikan pelayanan yang memuaskan umat. Dalam keadaan seperti ini mereka membutuhkan cara pengobatan yang manjur dengan sedikit resiko dan administrasi yang mudah. Terapi urin menjadi pengobatan alternatif yang digunakan banyak orang untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak bukti yang menerangkan keabsahan pengobatan ini dan terapi ini lebih manjur daripada pengobatan medis modern karena air seni mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga secara tidak langsung mendorong banyak orang untuk memanfaatkannya, sampai sebagian orang muslim tidak menerimanya karena ia adalah najis yang harus di hindari dan disucikan. Adapun mengenai pengobatan dengan air seni tidak nash dalam Alqur'an dan Sunnah yang mengharamkannya, bahkan diriwayatkan dalam sebuah hadits diperbolehkannya meminum air seni hewan ketika sedang sakit. Berdasarkan hal-hal diatas, penulis berkeinginan untuk membahas kedudukan pengobatan dengan air seni bila ditinjau dari syari'at Islam dan apa-apa saja syarat diterimanya pengobatan ini. Untuk sampai tujuan diatas, maka digunakanlah metode pengumpulan data yaitu metode pengamatan dan dokumenter, dan dari data-data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan metode deduktif untuk mengambil kesimpulan tentang kedudukan terapi urin menurut syariat Islam, metode induktif untuk mengetahui beberapa syarat bisa diterimanya terapi ini, lalu metode analisis diskriptif digunakan untuk menerangkan hukum pengobatan dengan air seni menurut syari'at Islam. Maka dengan metode diatas disimpulkan bahwa pengobatan dengan air seni diperbolehkan dengan adanya beberapa syarat, diantaranya: adanya bahaya yang mengancam kesehatan seseorang jika tidak menggunakan obat ini, tidak adanya obat yang halal yang bisa menggantikannya dan harus dilakukan oleh dokter muslim yang terpercaya dalam pengalaman dan agamanya. Dengan penelitian yang relatif singkat ini, diharapkan adanya kajian yang lebih mendalam tentang pengobatan air seni menurut perspektif hukum Islam kepada pihak-pihak yang berwenang dan kompeten dalam masalah ini. Dan hanya kepada Allah saja kita minta petunjuk.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Enjllina Vita |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 06:50 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 06:50 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4466 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |