Fiyatno, Zuly (2014) تقسيم الميراث في الحكم الإسلامي دراسة حالة في حي سوبورجو سنة ٢٠١٢). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Zuly Fiyatno - PM - 2014) Zuly Fiyatno - PM - 2014.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (83MB)

Abstract

Dalam Islam hubungan sistem kekeluargaan yang baik dapat menciptakan tatanan masyarakat adil dan makmur secara merata dan ia merupakan cita-cita seluruh negara, sedangkan esensi dari sebuah sistem dalam hukum Islam, tiada lain adalah mencapai tujuan syari'at seoptimal mungkin, dewasa ini timbul beberapa pandangan yang berbeda dalam keyakinan masyarakat menyebabkan makin menjamurnya sistem pemerintahan, khususnya dalam sistem pembagian warisan yang menjauh dari garis yang telah disyari'atkan Islam. Sistem Pemerintahan Islami dengari konstitusinya sebagai salah satu sistem pemerintahan negara, mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan sistem pemerintahan lain. Al Qur'an telah menerangkan dengan jelas sistem pembagian warisan, dan kondisi pewaris masing-masing dengan tanpa meninggalkan satupun dari hak yang seharusnya didapat, Al Qur'an telah mencakup semua hukum waris dengan keterangan dari sunah-sunah Rasul dan beberapa hasil Ijtihad para ulama, dan tidak ada satupun hukum dalam Islam yang saling bertentangan terutama dalam masalah warisan. Warisan mencakup banyak hal termasuk harta benda yang menyangkut masalah individu dan masyarakat luas, yang mana dengannya tonggak syari'ah terus berkembang. Warisan sangat berperan penting dalam permasalahan hidup ini, sehingga manusia banyak berselisih pendapat tentangnya, dan salah satu sebabnya adalah perbedaan kondisi satu dengan yang lain, dan sebagian muslim menggunakan hukum lain dalam pembagian warisan selain syari'ah Islam, maka dengan adanya hal tersebut berakibat pada timbulnya permasalahan waris di dalam masyarakat. Dengan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas permasalahan ini lebih mendalam, sehingga bisa diambil sebuah kesimpulan tentang bagaimana pelaksanaan pembagian warisan dalam syari'at Islam berjalan di desa Soborejo tahun 2012. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Exploratif. Dengan metodologi pendekatan fenomenologi sosiologi untuk mendapatkan data tentang Pembagian Waris dalam Hukum Islam di Desa Soborejo tahun 2012. Peneliti menggunakan angket atau questioner. Sedangkan untuk mendapatkan data tentang desa Soborejo peneliti menggunakan metode dokumentasi dan wawancara, setelah data terkumpul kemudian dianalisa dengan cara berfikir induktif dan deduktif. Dan rumus yang digunakan adalah prosentase yang merupakan perbandingan suatu kategori dengan frekuensi objek seluruh kategori dan dikalikan dengan seratus 100 %. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga desa Soborejo. Sedangkan sampelnya 25% dari total seluruh populasi (25% x 200) 50 orang. Dari hasil analisa, maka penulis menyimpulkan bahwa sistem pembagian waris di desa Soborejo sesuai kuesioner yang dibagikan kepada kepala keluarga di desa Soborejo tahun 2012, menyebutkan bahwa sistem yang berjalan adalah sesuai kebiasaan dan tidak menggunakan sistem syari'ah yang semestinya, dengan bukti bahwa setiap kepala keluarga menggunakan sistem Dun Dum Kupat dengan asas musyawarah antar anggota keluarga dengan cara persamaan bagian dalam warisan antara anak laki-laki dan perempuan dengan tanpa membeda-bedakan antara keduanya, musyawarah dianjurkan apabila sesuai hukum Islam tapi faktanya bagian yang sama antara anak laki-laki dan perempuan atau sebaliknya, bahkan bagian setiap ahli waris merupakan hasil dari musyawarah yang berlangsung. Meskipun bahasan ini sangat jauh dari kesempurnaan penulis berharap bahasan ini bisa memberikan sedikit masukan solutif di dalam hukum Islam dan hendaknya Umat Islam selalu berupaya untuk terus menggali dan mengembangkan ajaran Islam secara kafah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Al Qur'an dan As Sunah.

View more statistics

View Item