Sansayto, Tistigar (2015) الظلم في القرآن عند أبي حيان الأندلوسي في تفسير البحر المحيط. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (Tistigar Sansayto - IQT 2015-)
2015- Tistigar Sansayto - IQT.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (65MB) |
Abstract
Allah Swt sekali-kali tidak akan menzalimi hamba-Nya dan Dia juga mengharamkan kezaliman terjadi pada makhluknya. Dalam kamus Lisän al-'Arab, zulm diartikan sebagai meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Menempatkan Allah secara keliru seperti mempersekutukan-Nya, termasuk kezaliman kepada Allah Swt. Memperlakukan orang lain dengan secara bertentangan syariat Islam seperti mengambil hak milik anak yatim, pekerja rumah sakit mendahulukan orang dalam pengobatan dengan alasan uang bukan faktor sakitnya, seorang pemimpin yang mengajukan dirinya hanya karena faktor uang, martabat, dan jabatan bukan karena keikhlasannya dalam berjuang dan berkorban untuk orang lain, mengadakan transaksi ribawi; ini kesemuanya merupakan kezaliman kepada manusia. Begitu juga melakukan hal-hal yang dilarang Allah dan merusak diri-sendiri merupakan kezaliman pada diri sendiri. Hanya saja semua kezaliman itu akan berpulang kepada dirinya sendiri, Dia sendiri yang akan menanggung akibat perbuatan zalim di dunia dan akhirat. Berdasarkan fenomena diatas, pembahasan ini bertujuan untuk mengungkap makna al- zulm dan derivasinya dalam Al-Quran menurut Abü Hayyän al-Andalusy dalam tafsirnya Al-Bahr Al-Mubit. Karena tafsir ini mempunyai metode yang unik dalam penafsirannya yaitu antara metode al-ma'tsür dan ar-ra'y, Selain itu tafsir Al-Bahr Al-Mubit merupakan tafsir yang paling sedikit menggunakan isräiliyyat didalamnya. Metode yang digunakan adalah metode tafsir tematik yaitu dengan mengumpulkan semua ayat Al-Qur'an yang memuat lafadz "al-zulm" dengan derivasinya, kemudian meneliti dan menganalisa dari seluruh aspek, sehingga didapatkn jawaban yang menyeluruh tentang makna al- zulm dalam Al Qur'an. Pembahasan ini mengangkat semua ayat Al-Qur'an yang memuat lafaz al-zulm yang berjumlah 315 ayat, dimana 220 ayat merupakan makkiyyah dan 95 ayat merupakan madaniyyah. Sedang lafaz al-zulm sendiri mempunyai derivasi sebanyak 39 bentuk kata. Ternyata lafaz ini tidak hanya memiliki makna untuk mengungkapkan kegelapan, tetapi juga tertulis di dalam Al-Qur'an sebagai perumpamaan tentang syirik, kekafiran, munafik, perbuatan fasik, kufur nikmat, maksiat, lawan kata dari adil, menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, kehancuran, kebodohan bahkan mengambil keuntungan secara berlebihan atau riba. Banyaknya penyebutan lafaz al-zulm dalam Al-Qur'an menunjukkan betapa Allah sangat membenci sifat ini, tetapi sebaik-baik cara untuk memerangi al-zulm adalah dengan iman dan takwa kepada Sang Penguasa Dunia dan Akhirat yaitu Allah Swt. Terakhir, penulis mengakui bahwa hasil penelitiannya masih jauh dari sempurna. Maka penulis berharap agar para peneliti mendatang dapat mencapai hasil yang lebih baik dan lebih sempurna dari apa yang dicapai penulis kali ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi umat, gama, dán bangsa, serta siapapun yang ingin membahas dan mengkaji kembali tema terkait.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Thoba Qolby |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 02:18 |
Last Modified: | 03 Dec 2024 02:18 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4602 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |