Farhah, Farhah (2015) منهج الدلالة (السيمانتيك عند عائشة عبد الرحمن بنت الشاطئ في تفسير القرآن الكريم. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Farhah - IQT 2015-) 2015-Farhah - IQT.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (58MB)

Abstract

Al-Qur'an yang diturunkan dengan bahasa Arab merupakan mukjizat Nabi Muhammad Saw. Adalah tantangan bagi manusia dan merupakan salah satu kelebihan Al-Qur'an yaitu kedalaman makna setiap lafal yang digunakan. Untuk mengetahui makna sebenarnya yang terkandung di dalam setiap lafal, maka upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memahami fenomena linguistiknya menggunakan semantik bahasa Arab. Studi semantik dalam linguistik adalah ilmu pengetahuan modern yang diajarkan arti setiap kata. Salah satu penafsir yang menggunakan metode linguistik adalah 'Aishah 'Abd al-Rahman Bint al-Shati, yang mana pemikiranya bersumber dari suaminya Amin al-Khulli, berangkat dari penafsiran klasik yang mana oleh pakar al-Qur'an kontemporer dinilai parsial. Maka mengaplikasikan metode tersebut dalam tafsirnya yang memuat empat belas surah makkiyah awal yang berjudul Al-Tafsir al-Bayani li al- Qur'an al-Karim. Atas dasar inilah peneliti ingin berusaha untuk menganalisa pemikiran semantik 'Aishah 'Abd al-Rahman Bint al-Shati dalam Tafsir al-Qur'an al-Karim. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau kajian pustaka. Dan dalam kajian ini peneliti menggunakan beberapa metode yaitu metode deskriptif untuk mengkaji sejarah dan latar belakang pemikiran 'Aishah 'Abd al-Rahman Bint al-Shati dan menjelaskan pendapat ulama-ulama tafsir terhadap metode semantik. Selain itu, metode yang digunakan juga yaitu metode al-bayani untuk menjelaskan semantik yang terdapat didalam lafal al-Qur'an dari segi balagah, kefashihan, keindahan perkataan, dan pengibaratan yang benar. serta metode analisis untuk menganalisa metode semantik yang bersumber dari pemikiran 'Aishah 'Abd al-Rahman Bint al-Shati', kemudian menjelaskanya untuk mencapai hasil yang dimaksud. Setelah mengadakan penelitian tentang metode semantik prespektif 'Aishah 'Abd al- Rahman Bint al-Shati dalam Tafsir al-Qur'an al-Karim, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu bahwasanya 'Aishah Abd al-Rahman Bint al-Shati dalam memulai penafsirannya diawali makna qasam dengan "waw al-qasam" dan "la uqsimu," yaitu untuk pengagungan kepada makna retorik berupa penarikan perhatian dengan rangsangan kuat kepada benda-benda kasat mata yang tidak mungkin diperdebatkan dan dibantah untuk mengantarkan kepada penjelasan hal-hal abstrak yang berpotensi untuk diperdebatkan atau menetapkan hal-hal gaib yang berada diluar wilayah pengetahuan indrawi, seperti didalam surah al-dhuha. Selain itu, peneliti juga menarik kesimpulan bahwa 'Aishah 'Abd al-Rahman Bint al-Shati mengingkari adanya sinonim di dalam lafal-lafal al-Qur'an, seperti menafsirkan lafal ar-Ru'ya dan al-Khilmi, aqsama dan al-hilf, al-ni'mah dan na'im, menurutnya lafal-lafal tersebut tidak memiliki arti yang sama, akan tetapi ada berbagai pendapat dari ulama tafsir ataupun ulama bahasa yang menyatakan bahwasanya lafal-lafal tersebut mempunyai arti yang sama. Dan dalam wacana huruf muqatta'ah menurutnya bahwa al-Qur'an tersusun dari huruf hijaiyah, dan untuk menarik perhatian kaum musyrikin agar mereka mau memperhatikan wahyu Allah yang dibacakan oleh Nabi Muhammad. Dan atas dasar itulah peneliti melihat bahwa model penelitian bahasa Al-Qur'an sangat dibutuhkan dewasa ini. Hal ini berfungsi untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa makna bahasa Al-Qur'an sangat luas. Untuk itu, peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian semantik al-Qur'an lebih dalam lagi. Sebab peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum bisa dikatakan sempurna. Maka untuk selanjutnya bisa dikembangkan lagi untuk meneliti medan makna antara lafal-lafal yang terdapat dalam al-Qur'an.

View more statistics

View Item