Shodiqin, Nur Kholiila Siti (2015) المحبة في القرآن عند محمد قریش شهاب في تفسير المصباح. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Nur Kholila Siti - IQT 2015-) 2015-Nur Kholila Siti - IQT.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (45MB)

Abstract

Penelitian ini mengambil judul "Konsep Al-Mahabbah Dalam Al-Qur'an Perspektif Muhammad Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah". Penelitian ini menarik untuk dibahas karena melihat kecenderungan manusia di era modern yang hanya mementingkan dimensi material daripada spiritual. Maka, pandangan Shihab tentang hal ini, diantaranya cinta kepada Allah adalah sesuatu yang harus diprioritaskan. Boleh cinta kepada selain Allah, tetapi tidak boleh melebihi cinta kepada-Nya dan hanya untuk meraih suatu ketaatan kepada Allah. Berangkat dari asumsi di atas, sangat diperlukan adanya penelitian tentang cinta, mengingat kata ini begitu banyak mengandung bermacam makna. Tujuan penulis dalam penelitian literature ini adalah untuk mengetahui konsep cinta kepada Allah dalam Al-Qur'an menurut M.Quraish Shihab. Agar tercapainya tujuan tersebut, penulis menggunakan metode literature dengan jenis metode pendekatan semantik (semantics approach). Kemudian untuk mendapatkan gambaran serta seluruh data yang diperlukan untuk mengetahui konsep cinta sesuai objek ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Dari data-data yang sudah teranalisa, maka penulis menjelaskan, menjabarkan serta mengambil kesimpulan dari penelitiannya dengan menggunakan metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya cinta menurut Muhammad Quraish Shihab adalah dasar dan prinsip perjalanan menuju Allah. Semua keadaan dan peringkat yang dialami oleh pejalan, adalah tingkat-tingkat cinta kepada-Nya dan semua peringkat (maqam) dapat mengalami kehancuran, kecuali cinta. Ia tidak bisa hancur dalam keadaan apapun selama jalan menuju Allah tetap ditelusuri. Cinta terhadap siapapun bertingkat dan beragam. Ada cinta yang cepat perolehannya cepat pula layunya, ada yang sebaliknya lambat dan lambat layunya, atau sebaliknya. Yang terbaik adalah cinta yang cepat dan langgeng. Pada akhirnya, penulis menyadari kekurangan dan ketidaksempurnaannya dalam pembahasannya ini. Harapan yang begitu besar supaya penelitian ini mempunya banyak manfaat bagi penulis khususnya, para pembaca umumnya, serta bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan pembahasan ini. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan barakah-Nya serta menjadikan kita bersama orang-orang yang benar dan taqwa, Amin.

View more statistics

View Item