Maghfiroh, Sulma Samhaty (2015) الإسرائيليات في قصة موسى عليه السلام في سورة طه في تفسير ابن جرير الطبري. S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

FILE TEXT (Sulma Samhaty Maghfiroh - IQT - 2015) Sulma Samhaty Maghfiroh - IQT - 2015.pdf Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (85MB)

Abstract

Israiliyyat merupakan sebuah riwayat yang mengacu pada Ahli Kitab atau pemuka agama yahudi, dan riwayat ini pulalah yang hampir tidak bisa dihindari oleh para mufassir, maka salah satu penyebab munculnya riwayat ini adalah, tidak adanya sikap kontradiksi dari para ulama terkait hukum akan penggunaan riwayat israililiyyat dalam ranah penafsiran Al-Qur'an. Hal ini pun tidak terkecuali telah terjadi pada mufassir tersohor seperti Ibnu Jarir At-Thabari, beliau yang dedikasinya dalam keilmuan terutama dalam kajian tafsir tidak perlu dipertanyakan menjadi sorotan karena menggunakan riwayat yang disandarkan pada Ahli Kitab atau perawi israiliyyat, padahal tafsir Thabari bahkan telah menjadi salah satu rujukan utama bagi para mufassir di era setelahnya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berusaha menganalisa riwayat israillyyat yang digunakan oleh Ibnu Jarir At-Thabari dalam tafsirnya "Jami'ul Bayan 'an Ta'wili Ayyi-l-Qur'an", yang didasarkan pada dalil naqli pada Al-Quran beserta tafsirannya dalam Jami'ul Bayân an Ta'wili Ayyi-l-Qur'an serta penelusuran atas riwayat İsrailiyyat yang dijadikan acuan tafsir tersebut. Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis adalah data primer berupa literature dan buku yang membahas tentang Ibnu Jarir At-Thabari dan metode penulisannya dalam tafsir, serta posisi beliau dalam riwayat israiliyyat, dan juga data sekunder yang berupa data-data pendukung data primer. Data- data penelitian ini didapatkan dengan metode historis, yaitu sebuah pendekatan ilmiah untuk hal-hal yang berkaitan dengan sejarah, mitos, legenda dan kisah, kemudian ditelaah kembali menggunakan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan dan menelaah sumber-sumber data terkait, yang akhirnya ditindak lanjuti dengan metode analisis, untuk menganalisa data-data tersebut, yang dikaji melalui pendekatan historis, yaitu pendekatan yang digunakan dengan maksud mendapatkan kebenaran peristiwa di masa lampau berikut hubungannya dengan kehidupan di masa kini dan mendatang Hasil penelitian yang diperoleh penulis adalah, bahwasannya dalam kisah Kalimullah Musa as banyak sekali ditemukan riwayat israiliyyat yang bersumber dari Taurat Musa as atau yang kini sudah termasuk dalam Injil Perjanjian Lama, dan Ibnu Jarir At-Thabari, yang notabennya adalah seorang sejarawanpun tak luput dari pengutipan riwayat yang bersumber dari Ahli Kitab Yahudi, khususnya masalah yang berkaitan dengan kisah-kisah terdahulu. Hal ini dikarenakan Al-Qur'an tidak begitu banyak menjelaskan perihal kisah terkait bangsa terdahulu beserta tempat dan tanggal kejadiannya, sebaliknya Taurat atau Perjanjian Lama memuat tentang hal-hal ini lebih detail. Maka, Ibnu Jarir dalam penafirannya tentang kisah-kisah terdahulu, tidak sedikit mengambil riwayat dari Ahli Kitab Yahudi, namun Ibnu Jarir tidak semata-mata melakukan penyalinan tanpa adanya tarjih atau tashhih, melainkan la menyalin riwayat israiliyyat dengan sanad yang utuh dan juga hanya mengambil hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, adapun untuk riwayat yang bertentangan bahkan tidak sejalan dengan ajaran Islam, maka Ibnu Jarir akan memilih untuk tidak mengambilnya dan dijadikan kutipan pada tafsirnya. Jadi kesimpulannya israiliyyat pada tafsir Ibnu Jarir At-Thabari, hukumnya maqbul atau tidak bertentangan dengan ajaran Islam, meskipun beberapa dari riwayatnya disalin dari riwayat Ahlu Kitab Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti sesuai dengan penelitian ini adalah bahwa generasi Qur'ani harus lebih mendalami keilmuan dalam Al-Qur'an dari dasar hingga cabangnya, hingga tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman Al-Qur'an beserta penafsirannya. Dan dengan segala kekurangannya, penulis berharap akan adanya kajian selanjutnya dalam masalah ini lebih baik dan lebih bermanfaat. Amin.

View more statistics

View Item